Selayang Pandang saat Kopdar di Surabaya

Alhamdulillah selayang pandang akhirnya acara kopdar di rumah Pak Dhe berjalan dengan lancar. Banyak ilmu yang didapat tentunya dalam acara tersebut. Ada kritikan, saran, masukan yang kesemuanya sangat membangun dan bermanfaat. Selain ilmu ada lagi yang aku dapat yaitu sahabat, saudara, kakak, adik, om, tante, dan lainnya. Wajah mereka yang hanya aku lihat di layar kompi secara maya dan hanya bayangan yang ada, akhirnya bisa aku raba secara nyata. Alhamdulillah, Ya Allah masih Engkau berikan kesempatan bagi hamba untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan mereka. Orang-orang hebat, yang sebagian hidupnya menjelajah ke belahan dunia hanya dengan bermodal internet.
Siapa saja mereka...
  1. Pak Dhe Cholik + istri tercinta
  2. Yuniari Nukti + suami tercinta
  3. Nunu El Fasa
  4. Muna Sungkar + suami dan anak tercinta
  5. Niar Ningrum
  6. Intan
  7. Nuzulul Arifin
  8. dan aku sendiri + suami
Aku bangga, aku terharu, aku nano-nano pokoknya. Terbengong ketika melihat seorang Komandan Blog Camp yang tentunya pensiunan TNI. Menurutku TNI terkenal dengan kekerasannya, kegalakannya, keseriusannya, pasang wajah angker, berdiri tegap, dan selalu siap siaga dan dengan suaranya yang lantang, serta otot bajanya. Namun tak demikian saat aku memandang wajah sumringah Pak Dhe. Mata ini tak berhenti memandang beliau, melihat sebuah senyuman tulus nan ikhlas untuk anak-serta cucunya. Suaranya yang masih terdengar renyah, bersahabat, dan banyak guyon bak seorang bapak yang ingin mendengar hiruk pikuk anak-anaknya dalam berdiskusi, bercerita, curhat, mengadu, tertawa, termehek-mehek, dan lainnya di kediaman beliau. Siang itu, di Bumi Galaxy yang panas membakar kulit serasa adem dengan adanya suasana yang sungguh bersahabat dan kekeluargaan.

Senyuman ikhlas Pak Dhe untuk kami
(gambar di ambil dari FB Pak Dhe)
Ah, Pak Dhe guyonanmu tak menyiratkan kau seperti pensiunan TNI yang terkenal dengan muka masamnya. Kau bisa membuat hari ini menjadi berharga. Ini adalah Kopdar pertamaku, bertemu dan bersilaturahmi dengan teman-teman blogger area Surabaya dan sekitarnya. Sungguh kesan yang teramat sulit untuk aku lupakan. Sempat berharap waktu itu, ketika Pak Dhe mengantarkan bingkisan hadiah untukku ke alamat kantor. Namun apa yang aku dapat. Aku tak bisa bertemu dengan Pak Dhe, hanya amplop warna cokelat yang tergelatak di meja kerja yang aku lihat waktu itu pengirimnya adalah Pak Dhe, dan Ah lagi-lagi aku gagal untuk bertemu dengan Pak Dhe.

Tangan yang bersahabat
(gambar di ambil dari FB Pak Dhe)
Takdir berkata lain, memang Allah masih berkenan untuk mempertemukan aku dengan Pak Dhe. Aku berhasil mencium tangan beliau seperti bakti anak kepada orang tuanya, dan juga Bu Dhe yang masih tampak sehat dengan senyuman manis dan ikhlasnya menyambut kami semua para Blogger. Aku masih sempat cupika cupiki pipi Bu Dhe (suatu kebanggaan tersendiri untukku). Senangnya memiliki orang tua yang ramah seperti mereka, senyumannya sungguh membuat kami betah disana.


Pak Dhe & Bu Dhe
(gambar di ambil dari Blog Mas Nuzulul Arifin)
Tawa mereka yang membuat kami betah, bayangkan saja datang pukul 10 siang, baru pulang jam 3 sore. Nggak terasa, betah, betah, betah.


Obrolan yang sangat menyenangkan
Disisi lain mengapa aku pengen sungkem dan mencium tangan seorang Pak Dhe? Karena dari beliau tercipta energi positif, orang yang telah sukses dalam karir dan keluarganya, mempunyai semangat muda walau usianya tak lagi muda, memiliki pemikiran yang realistis,  semangat juangnya untuk menulis patut diacungi jempol, itulah Pak Dhe. Menjelang Ashar akhirnya satu persatu dari kami pamit pulang. Semoga, Allah masih mengizinkan kita untuk bersilaturahmi lagi.

Saat ku cium tangan Pak Dhe, aku memohon pada Allah (Ya Allah semoga kelak aku bisa menjadi orang yang seperti ini, memiliki pemikiran yang positif, selalu rendah diri, dan masih bisa bersyukur atas semua Kuasa Mu, Amiien)

Saat tangan ini ingin mencium tangan Pak Dhe
Semoga saat aku mencium tangan Pak Dhe dimana kening ini menempel di tangan kanan beliau, energi positif yang Pak Dhe punya bisa tertularkan. Amiien... Makasih ya Pak Dhe Bu Dhe, dan teman-teman sekalian yang turut meramaikan kebersamaan ini.

Surabaya, Senin 24 Februari 2014

di meja kerjaku, dengan tumpukan tugas.

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)