Teruntuk Malaikat Kecilku

Bayi mungilku sudah mandi. Wangi badannya oleh minyak telon dan bedak bayi sudah tercium kemana-mana. Di wajah lembutnya sudah berhias bedak yang cemong-cemong. Ah, lucu sekali engkau Nak, pipi tembemmu mengisyaratkan engkau anak sehat. Gemar sekali engkau icip-icip ASI yang sangat terjamin kualitasnya. Tak hanya tembem, kemontokanmu itu pula karena dari ASI Bundamu ini, hingga lehermu tak tampak akibat pipimu yang tumpah-tumpah. Bunda rela, demi kamu tubuh Bunda tak berbentuk asalkan kamu tumbuh sehat, kuat, dan cerdas.


Ah, engkau Nak. Kau hanya bisa tersenyum dengan menampakkan gusi merahmu. Terkadang air liurmupun berjatuhan ke bajumu. Namun engkau anak yang cerdas, kau bisa tahu letak nenen Bundamu ada dimana. Pandangan matamu juga masih suci, tak ada dosa yang kau miliki. Engkau memang malaikat, Malaikat kecil Bunda dan Ayah.


Tangisanmu mengalahkan alarm hape Bunda, kau selalu membangunkan Ayah Bunda tengah malam. Tapi Bunda bangga Nak, karena itu pula Ayah Bunda bergantian menjagamu. Ketika Bunda menggendongmu, Ayahmu sedang bersujud pada Sang Kuasa meminta Rezekinya hari ini. Sungguh, Bunda senang melihat malam demi malam dengan tangisan dan senyumanmu.


Saat kau haus, tangisanmu memekak telinga Bunda. Namun suara itulah yang menjadikan rumah terasa ramai. Suaramu Nak, yang nantinya akan hilang dimakan hari. Dimana Bunda akan merindukanmu, saat kau tak lagi ada dipelukan Bunda.
Dan, suatu hari kau mengagetkan Bunda. Disaat Bunda sedang mencuci baju-baju kotormu, tiba-tiba terdengar kata yang kau ucapkan dari bibir merahmu itu. "Buuu...buuu...buuu" semburan demi semburan ludah bersihmu pun ikut keluar. Itu kata-kata pertamamu Nak. Bunda tahu, pasti kau ingin berkata Buuu...nda...iya...Bunda. Karena Bunda selalu mengajarkanmu untuk mengenal dan memanggil kedua orang tuamu dengan sebutan Ayah dan Bunda dan tak kusangka kata Buuuu yang kau ingat dan sekarang kau ucapkan.


Ah Nak, Bunda sayang sama kamu. Buuuu akan selalu menjagamu. Bunda akan selalu mendekapmu, melindungimu, memberikan kehangatan seperti saat kau ada di rahim Bunda. Bunda Janji.

"Teruntuk calon anakku yang masih dirahasiakan oleh Allah"


No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)