Pedagang saja sholat, masak kamu nggak ?

Assalamualaikum...

Pulang kerja kemarin aku agak telat nih pulangnya, soalnya kerjaan kantor belum selesai. Aku selesaikan sedikit demi sedikit dan Alhamdulillah selesai juga tuh kerjaan. Setelah itu aku langsung ambil sepeda motor, nggak pakai toleh kanan toleh kiri, ambil kecepatan 60 km/jam dan langsung ngepot, maksud hati biar nggak telat jemput Tweety. 

Alhamdulillah jalanan Surabaya tidak semacet seperti hari-hari biasanya. Tweety pasti sudah menunggu aku lama sekali. Aku lupa memberi kabar pada Tweety kalau aku datang agak telat. Dan, sampai di tikungan dekat kantornya aku sudah melihatnya berdiri dengan menenteng helm putih kesayangannya. Aku berhenti tepat di depannya, cium tangan nya. Cupika cupiki dan langsung ganti posisi, dan Tweety lah yang memboncengku sekarang. Langsung ngepot deh nggak pake ngebut karena pastinya terlambat sampai rumah.
Kami harus menempuh perjalanan selama 1 jam lagi untuk sampai ke rumah tercinta. Di tengah jalan adzan maghrib berkumandang. Kami mencari dan berhenti di sebuah masjid yang ada di pinggir jalan. Aku melihat dua pedagang yang bersepeda menuju arahku yang mana aku sedang duduk di pinggiran Masjid. Ke dua pedagang itu berhenti dan meletakkan sepeda beserta dagangannya di sebelah tiang listrik. Mereka adalah pedagang cilok dan pentol.
Pedagang cilok dan pentol yang berhenti untuk menunaikan sholat Maghrib (Foto adalah Dokumen Pribadi)

Subhanallah, pedagang itu masih ingat pada Tuhannya. Mereka masih ingat kalau rezeki itu dari Tuhannya. Mereka menginginkan penghasilan yang barokah dari Tuhannya untuk  menghidupi anak istrinya. Mereka meminta hasil yang halal pada Tuhannya untuk menghidupi anak istrinya. Subhanallah tak henti-hentinya aku melihat pedagang itu. 

Mereka membiarkan dagangannya di pinggiran jalan tanpa khawatir di curi oleh tangan-tangan jahil. Ya Allah, pemandangan apa lagi yang aku lihat ini. Kau begitu memberiku banyak pelajaran agar aku selalu bersyukur atas Nikmat Mu. Dan tak sengaja pula buliran air mata itu telah membasahi pipiku. Semoga ke dua pedagang itu pulang membawa hasil dagangan yang bersih serta uang yang banyak dan barokah. Dan, aku pun tak mau kalah dengan pedagang itu untuk bersujud dan meminta ampunan dari Mu Ya Allah. Apakah kalian pernah melihat pemandangan seperti yang aku lihat ?

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)