Ultahnya Emak : Saat Aku MOVE ON dari Sifat Durhaka

Cokelat Paraline teruntuk Emakku Tercinta :)
Aku bukanlah anak yang baik dan penurut, adakalanya aku selalu membangkang kata-kata orang tuaku, tak terkecuali Emakku. Saat Emak menyuruhku ke Barat, aku malah ke Timur. Saat Emak menyuruhku ke Utara aku malah ke Selatan. Di saat aku disuruh ke bawah aku malah ke atas.  Tak terkecuali jika Emak menyuruhku sesuatu hal yang sangat sepele, terkadang lidah yang penuh dengan dosa ini tak terhitung banyaknya saat berkata “UH, AH”. Akulah anak Durhaka itu. Padahal Emak adalah orang yang mengandungku selama 9 bulan 10 hari, melahirkanku dengan susah payah,beliau mempertaruhkan nyawanya untukku, dan merawatku sampai aku bisa mencari uang sendiri sehingga aku menjadi seorang pembangkang. Emak, adalah segalanya bagiku. Emak adalah cahaya hidupku, Emak adalah super womanku. Aku ingin sekali mengucapkan kata-kata indah di telinga beliau, aku ingin mencium pipi yang mulai menampakkan garis-garis keriputnya, aku ingin memeluk tubuh yang dulunya berdiri tegak menggendongku disaat aku masih butuh air susu beliau, mungkin sekarang tubuh itu sudah tak sekuat seperti yang dulu.

Emak,

Saat aku pandangi ke dua bola mata itu, nampak sekali warna putih di area pupilmu. Itu menampakkan kau sudah tak muda lagi. Saat aku cium tanganmu terasa sekali kasarnya kulitmu, inipun kau lakukan demi menghidupi kami anak-anakmu. Saat aku mencium keningmu, nampak sekali rambut yang dulunya hitam, sekarang telah berubah warna, inipun demi merawat anak-anakmu. Saat ku lihat urat kaki mu, tampak sekali urat yang mulai kendur. Dulunya urat ini tak hentinya berjalan tak mengenal lelah demi menopang perekonomian keluarga.

Akulah anak durhaka itu. Aku masih berpikir 1000 kali untuk siap menggantikan bola matamu itu. Aku masih berpikir 1000 kali untuk siap menggantikan kulit keriputmu itu. Aku masih berpikir 1000 kali untuk siap menggantikan rambut putihmu itu. Aku masih berpikir 1000 kali untuk siap menggantikan urat-urat di tubuhmu itu. Emak, aku masih banyak berpikir. Padahal perjuanganmu tak bisa aku beli.


Emak, aku harus segera MOVE ON, aku tak ingin seperti ini terus. Meminta maaf di saat aku menengokmu ataupun hari lebaran. Aku tak ingin seperti itu. Aku tak mau terlambat untuk ucapkan beribu cinta dan beribu penyesalan Mak.

Aku ingin meminta maaf atas dosa yang telah aku perbuat disetiap hembusan nafasku. Aku ingin meminta kepada Sang Pencipta agar dosamu luntur karena keikhlasanmu merawat anak-anakmu. Aku ingin kau selalu tersenyum di hari tuamu. Melihat anak-anakmu tumbuh menjadi manusia yang kaya IMAN dan PENGETAHUAN.

Aku tak ingin ada kata penyesalan, karena nasi itu belum basi. Kau masih berdiri tegak disana menungguku kembali ke peraduanmu. Emak, aku yakin aku akan pulang, aku tak selamanya disini. Aku ingin merawatmu. Seperti kau merawatku di waktu kecil. Aku ingin bersamamu, mengingat cerita indah kita dulu disaat kau bersih keras ingin menyapih aku, saat kau mulai mengajarkanku melangkah hingga aku gesit seperti ini.




Surprise kecil-kecilan teruntuk Emakku tercinta
Emak, 26 April kemarin, adalah hari ultahmu. Usiamu kini tak lagi muda. Semangatmu mulai redup. Kau selalu membaca ayat per ayat demi berdialog dengan Tuhan Mu. Emak, kau mulai membaca kalimat-kalimat suci nan Agung itu, itulah cara kau berinteraksi dengan Tuhanmu. Kacamata plus satu-satunya penolongmu saat kau bacakan kalimat indah itu. Aku menangis Mak. Aku tak ingin kau tinggalkan aku. Aku masih seorang anak durhaka. Aku masih belum menepati janjiku untuk mengajakmu ke tempat suci nan Indah itu.

Emak,
Jika Allah mengizinkan kita berangkat bersama, Insyaallah hari itu akan menjadi hari yang terindah untuk kita. Dan, lebih indah jika kita bertemu di Surga Nya kelak. Aku tak bisa memberikan apa-apa, hanya do'a anak kepada orang tuanya. Insyaallah aku ingin membantumu masuk surga. Menjadi anak yang sholeh terhadap agama, orang tua, suami, dan lainnya.

Di hari ulang tahunmu ini aku ingin panjatkan do’a dari segala do’a yang terindah. Aku akan MOVE ON Mak dari segala keterpurukan dan sifat durhaka ini.
MOVE ON menjadi seorang anak yang penurut, istri yang sholehah.
MOVE ON dari sifat keduniawianku. Aku akan mengejar akheratku yang aku akan hidup kekal didalamnya. Emak, semua ini tak lain karena aku ingin membahagiakanmu, membawamu ke Surga Nya.

Pagi itu, aku ingin memberikan surprise kecil-kecilan. Aku hanya ingin membuatmu bahagia. Dan tiba-tiba aku berdiri di depanmu seraya membawa cokelat paraline itu. Aku ucapkan kata-kata untukmu.


Aku : Selamat ulang tahun ebok. Semoga umurnya barokah. Diberi kesehatan dan rezeki. Amien

Emak : Ya terima kasih. kamu ingat ultahku. Mudah-mudahan Allah tetap melindungi dan senantiasa menjadikan anak yang sholehah, patuh pada perintahNya. Ya buat kalian. 

Aku : Amien. Terima kasih

Aku pun tak bisa menahan haru, atas do'a yang telah kau berikan. Aku harus MOVE ON Mak. Mak, tunggu aku ya, akan ku antarkan kau ke Surga yang paling Indah. Semoga do'a-do'a ku dikabulkan oleh Sang Maha Segala. Amiiien...

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)