Mengejar Mimpi Membangun Properti Idaman

Kini mimpi itu sedikit-sedikit mulai menjadi nyata. Mimpi memiliki properti, iya benar memiliki properti bersama suami. Kami membangun bersama mulai dari nol. Mulai dari tak punya apa-apa hingga mempunyai yang kami inginkan, tapi kami ingin terus bermimpi memiliki properti yang kami impikan terus dan terus sembari bersyukur akan pemberian Tuhan kepada kami. Ingin kami kejar mimpi itu.

***
Kami memiliki mimpi, memiliki rumah dengan banyak tanaman dan kursi untuk bersantai di halaman depan, meskipun tak luas namun cukup rimbun. Itulah harapan kami kelak, kami akan mengejar mimpi itu memiliki halaman yang tenang di saat keluarga kami berkumpul.





Flash back, 2 tahun yang lalu, sebelum memiliki properti kami masih ngekos. Ternyata hidup di tempat kos untuk pasangan suami istri tidak senyaman yang kami kira. Walau kami bisa hidup mandiri tanpa tinggal di rumah orang tua ataupun rumah mertua.

Kami harus antri kamar mandi, antri WC, dan antri dapur untuk memasak. Maklumlah, kami mencari tempat kos yang murah jadi fasilitas yang ada juga serba minim dan pas, sesuai dengan harga kos yang kami bayar tiap bulan dan itupun kami menyesuaikan dengan pendapatan kami.

Sempat saya berdiskusi dengan suami, rasanya kalau berlama-lama ngekos dengan keadaan seperti ini, kurang baik bagi kami. Saya ingin memiliki rumah sendiri, biarpun kecil seenggaknya saya nggak antri ke kamar mandi dan memasak setiap pagi.

Akhirnya kami memutuskan untuk mencari rumah. Mau tidak mau kami harus mencarinya, walau uang muka rumah kami dapat dari pinjam sana-sini sekalipun karena uang tabungan juga kurang. Dan, Alhamdulillah Allah mengabulkan keinginan kami, akhirnya rumah dengan tipe 30 dan luas tanah 6 x 12 meter berhasil kami miliki walau secara kredit.

Sujud syukur, akhirnya kami pindahan dari tempat kos ke rumah baru kami dengan menggunakan mobil carteran untuk membantu mengangkut barang-barang kami.

Belum berhenti disitu perjuangan kami untuk bermimpi memiliki properti yang kami idamkan. Kami harus bersusah-susah dahulu.

Iya, kami belum mempunyai dapur yang layak. Mau tak mau suamiku membuatkan dapur ala kadarnya dari terpal warna biru. Sebagai pelindung disaat panas dan hujan. Kami masih belum mampu untuk merenovasi dapur. Uang kami belum cukup, masih untuk mencicil rumah ini. Dapur ala kadarnya, namun tetap bisa memasak tanpa harus antri berlama-lama.



Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan memasak di dapur layaknya dapur pengungsian, akhirnya Allah mengabulkan do'a kami. Kami memiliki dapur yang layak sekarang, dengan atap yang layak pula. Alhamdulillah, sudah ada meja makan pula. Kami bisa berkumpul dan bercengkerama disini. Iya, disinilah kami melepas lelah setelah pulang kerja, dengan sharing dan bercerita keadaan tempat kerja masing-masing.


Walaupun cat tembok masih separuh dikerjakan, namun keharmonisan di dapur ini sangat terasa, saat kami bergurau bersama, memasak bersama, dan menemukan resep baru bersama.

Alhamdulillah, untuk urusan dapur sedikit demi sedikit sudah selesai. Kini tinggal merenovasi bagian depan saja. Kami masih berusaha mengumpulkan uang hasil keringat kami. Sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit juga. Hanya butuh waktu, kesabaran untuk mewujudkan mimpi itu.


Sedikit-sedikit kami mulai berbenah lagi, hasil tabungan kami gunakan untuk merenovasi bagian depan. Tidak selesai begitu saja, kami masih harus mencari pinjaman untuk bayar ongkos tukang bangunan agar mereka dapat menyelesaikan sesuai waktu yang telah disepakati.


Tak berselang lama rezeki dari Allah datang lagi, tiba-tiba ada yang menawarkan pinjaman kepada kami untuk merenovasi rumah. Akhirnya, dengan pinjaman seorang sahabat, rumah depan kami renovasi sedikit demi sedikit. Walaupun belum 100 persen selesai tapi kami bersyukur, akhirnya rumah kami memiliki pagar tembok.




Suatu saat, halaman depan akan selesai juga dengan pagar sebagai pengamannya. Merenovasi butuh waktu, butuh biaya, butuh tenaga, butuh material. Mimpi memiliki properti yang kita idamkan.

Salam,
Dwi Puspita


No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)