Sarapan di bulan penuh cinta

Demi penghematan keuangan keluarga kami, aku harus memasak. Memasak sendiri didapur kesayangan yang sudah direnovasi dari cucuran keringat kami sendiri :) Kalau nggak memasak pastinya aku dan suami akan mencari makan di luar rumah alias kulineran. Biasanya pilihan menu yang kami beli kalau nggak bakso, penyetan, atau nasi goreng. Maklumlah menu simple dan sederhana menurut kami hanya itu, selain itu harganya pun relativ terjangkau oleh kami. 

Masakan yang menurutku paling simple adalah nasi dan telor ceplok. Memasak nasi menggunakan magic com lalu goreng telur ceplok di wajan itulah sarapan kami sehari-harinya sebelum berangkat kerja. Atau kalau nggak biasanya kami membuat roti goreng yang sudah diolesi mentega lalu dipanggang di teflon. Hemmm ajib deh… atau kalau pengen nggak beribet sih sehari-harinya aku dan suami beli makan diluar. Soalnya aku nggak sempat untuk memasak alias males :)

Bangun tidur langsung mandi, sholat shubuh, dan siap-siap berangkat kerja. Paling telat pukul 6 pagi harus berangkat kerjanya, kalau nggak gitu aku pasti telat dech nyampek kantor. Nyampek rumah lagi pukul 6 malem. Langsung mandi dan sholat maghrib setengah nunggu adzan isya' sambil ngaji lalu habis itu tidur deh. Yah gitu tiap hari...kecuali weekend.

Dan di bulan yang katanya orang bulan kasih sayang ini, aku ingin membuat sarapan pagi untuk suami tercinta. Walau menunya sangat sederhana namun dibuat dengan rasa cinta. Dan itupun akan menambah rasa cinta kami ketika memakannya. Hehehehe... 


Aku belanja beberapa bahan makanan dan sayuran yang akan aku masak buat sarapan. Pagi-pagi buta pergi ke pasar seorang diri untuk membeli bahan yang akan dimasak pagi ini. Ada kacang panjang, ada cabe rawit, ada bawang prei, ada timun, ada tahu, ada bawang goreng, ada tongkol, ada pentol baso daging sapi dan tak lupa membeli beras dan minyak goreng.


Semuanya aku beli dengan harga tak lebih dari seratus ribu rupiah. Alhamdulillah ya bisa menghemat uang belanja, sisanya ditabung untuk budget jalan-jalan bersama keluaga. Maklum kakiku udah kegatelan pengen banget untuk menjelajah tempat-tempat asik di Indonesia. 

Bahan makanan yang aku beli biasanya bertahan sampai tiga hari. Aku simpan di lemari es dan biasanya aku masak sesuai jam makan. Maklumlah em(b)ak-em(b)ak yang masih memikirkan kata pengiritan, namun tetap menjaga kesehatan :)

Suami bagian mencuci semua bahan-bahannya. Sedangkan aku yang siap-siap didepan kompor untuk menggoreng bahan-bahan yang telah dicuci dan dibersihkan oleh suami. Sambil sesekali melirik dengan tatapan penuh cinta pada suami, senangnya bisa bersama suka dan duka seperti ini.


Taraaaaa, masakan sudah siap untuk disantap. Eniwei, baidewei, buswei, sarapan paginya kok seperti penyetan gitu yach? Ah, nggak apa-apa yang penting bikinnya udah niat, penuh cinta, dan ingin memberikan kejutan untuk suami :p

Semoga Allah selalu memberi rezeki yang berkecukupan untuk kita. Alhamdulillah Ya Allah.

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)