6 Cerita Yang Membuat Lebaran Saya Menjadi Asyik

Mudik merupakan moment yang saya tunggu-tunggu, semua hal tentang mudik pastinya sudah saya persiapkan jauh-jauh hari tepatnya pada bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan saya selalu tidak sabar melihat kalender dan selalu menghitung mundur kurang berapa hari lagi Hari Raya Lebaran akan tiba.

Mudik saya kali ini sangat jauh berbeda dari mudik tahun kemarin, kemarin, dan kemarinnya. Mudik kali ini sudah ada si kecil yang saya dan suami saya tunggu-tunggu hampir 3 tahun lamanya. Pastinya, mudik kali ini jauh lebih asyik dari mudik tahun-tahun sebelumnya.


Mudik asyik ke kampung halaman, bertemu dengan orang tua, saudara, kakek, nenek, dan handai taulan semua. Mudik dan Lebaran saya menjadi asyik karena :


1. Saat akan memasukkan pakaian ke koper, ternyata bukan hanya pakaian saya dan suami saja yang ada di dalamnya. Namun, kini pakaian si kecilpun turut serta di dalamanya. Ini merupakan mudik pertama bareng si kecil, mudik bakalan asyik karena akan ada banyak cerita bersama si kecil selama mudik.

Barang bawaan semakin banyak, mulai dari diapers si kecil, peralatan mandi si kecil, mainan si kecil, obat-obatan si kecil... ah pokoknya banyak dech yang saya masukkan ke dalam koper. Benar-benar menjadi pengalaman mudik pertama bareng si kecil dan pastinya mudik kali ini menjadi mudik yang asyik.





2. Asyiknya melewati jembatan terpanjang se Indonesia. Bukan se Indonesia lagi namun se Asia Tenggara. Jembatan Suramadu yang kami lewati menuju kampung halaman tercinta. Menuju rumah emak, menuju Rumahku, Surgaku. Mudik Asyik karena selain pulang kampung pun saya bisa cuci mata.

Menikmati indahnya Jembatan Suramadu, sawah-sawah di kanan kiri jalan, pegunungan, dan bermain bersama si kecil di dalam mobil. Sesekali kami berhenti karena menenangkan si kecil yang agak rewel, sesekali berhenti saya bisa foto-foto, objek pertama adalah pemandangan indah di depan mata.





3. Tiba di kampung halaman dengan selamat. Melihat rumah emak yang semakin hari kelihatan vintage dan ngangenin. Bisa melihat pemandangan tanpa ada batas apapun, sawah terhampar luas di depan mata. Buka pintu rumah langsung jelas yang terlihat adalah sawah-sawah dengan tanaman tembakaunya. Suasana ini yang bener-bener bikin saya kangen, butuh pemandangan indah di depan mata memandangnya berlama-lama.





4. Masakan emak yang selalu saya rindukan. Apalagi makanan di Hari Raya Lebaran, wuihhh... pasti enak, berlemak, dan banyak. Tak ketinggalan ketupat untuk dimakan dengan soto daging. Ketupat yang rada berbeda dari bentuk aslinya adalah ketupat berbentuk kuda. Modelnya unik karena tidak semua orang di kampung saya bisa membuatnya. Sebenarnya, sayang banget saat ketupat bentuk kuda ini akan dimakan, lucu bentuknya. Tapi daripada mubadzir mau tidak mau ketupat bentuk kuda ini ludes juga. Selain ketupat bentuk kuda, ada juga lontong bentuk prisma segitiga. Kalau ditempat saya, lontong bentuk prisma segitiga ini dinamakan tempo... bukan tempo dulu ya gaes. Hehehe...





5. Lebaran asyik karena bisa bertemu dan bersilaturahim dengan keluarga jauh, saudara jauh, teman yang sudah mulai jauh menjadi dekat kembali. Ajang silaturahim ini pastinya menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Lebaran adalah moment mengembalikan hati, saling memaafkan jika ada khilaf antar sesama muslim.

Lebaran tahun ini saya bisa reunian dengan teman-teman yang sudah lama tak ada kabar. Ada yang merantau ke Papua, ada yang selalu sibuk dengan kerjaannya hingga tak ada waktu buat ketemuan. Untuk itu, di moment Lebaran ini kami mengadakan reunian kecil-kecilan walaupun ada beberapa teman yang nggak bisa hadir karena sesuatu. Tapi kami bahagia, bisa melepas rindu. Lebaran Asyik karena bisa kumpul seperti ini... bertemu kembali dengan kawan lama.




6. Moment halal bihalal keluarga, merupakan moment khusus agar keluarga kami tidak kehilangan satu sama lain. Mengikat kembali tali persaudaraan yang mungkin terlupakan menjadi ikatan kuat bahwa kami masih bersaudara. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun setiap Lebaran di keluarga kami.

Mulai dari kakek nenek buyut hingga ke cicit bisa saling dipertemukan. Sepupu, dua pupu, tiga pupu saling mengenal satu sama lain. Tradisi IFAMI (Ikatan Family) Insyaallah akan selalu diadakan setiap tahunnya setelah hari Lebaran, tepatnya setiap tanggal 4 Syawal.

Nah...itu merupakan Cerita Lebaran Asyik Ala Saya. Lebaran Asyik mulai dari persiapan mudik, perjalanan mudik, sampai di gubuk tua milik emak, makanan emak yang ngangenin, bertemu sahabat dan keluarga. Moment yang kadang hanya ada setiap tahun dan mungkin saja tidak seharusnya harus diabadikan agar suatu hari nanti bisa kita tenang. Lebaran Asyik bersama suami, anak, orang tua, keluarga dekat, keluarga jauh, dan para sahabat tercinta.

Semoga tahun depan masih bisa menyambut Ramadhan dan merayakan Hari Raya Lebaran bersama keluarga, sahabat, dan teman-teman semua.

Salam,
Dwi Puspita


No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)