Home Sweet Home

Home Sweet Home, pasti dimiliki setiap orang. Rasa kangen luar biasa terhadap rumah dan isinya, serta senda gurau anggota keluarga. Kangen kampung halaman, kangen masakan orang tua bagi yang merantau, pokoknya semuanya. Intinya home sweet home... rumahku surgaku. Benar sekali, rumah merupakan surga bagi pemiliknya jika rumah itu memiliki keberkahan dan adanya hubungan keluarga yang saling sayang menyayangi.


Dulu, saat masih kuliah home sweet home bener-bener membuatku tersiksa. Pengen banget pulang kampung dan menikmati liburan yang menyenangkan di sawah dan halaman luas milik nenek. Gara-gara home sweet home konsentrasi belajarku ambyar, bete, dan nggak tau harus ngelakuin apa.



Maunya cepet-cepet nikah, biar ada pasangan yang menemani. Biar nggak bete, biar nggak teringat kampung melulu. Maunya memang keluar dari zona rumah ortu biar jadi lebih mandiri, usaha sendiri, bisa bangun rumah sendiri bersama pasangan tanpa harus minta ini itu. Dan Alhamdulillah... Allah Maha Pemurah... semua do'a dikalbulkan. Rumah hasil keringat kami, byuh... mulai dari hidup hemat agar bisa tercapai keinginan satu ini.

Sebagai perantau yang kini hidup di tanah Jawa, kadang aku merasakan rindu yang luar biasa terhadap kampungku. Kampung halamanku sebelum menjadi perantau, kampung seluruh anggota keluargaku, kampung halaman dimana orang tua, serta kakek nenekku masih ada disana. Kampung yang selalu aku datangi setiap sebulan sekali. Kerinduan akan semuanya hingga aku harus pulang menemui orang tuaku.



Rumah mungil beralaskan tanah, dinding dari bambu, atap dari genteng yang kadang masih bisa ditembus hujan. Kini hanya kenangan, rumah itu kini menjadi rumah yang sedikit lebih baik. Apapun itu, aku selalu merindukan suasana rumah. Tempat aku tumbuh besar dan mendapatkan segala kasih sayang dari semua keluarga.



Rumah dengan halaman luas, pohon mangga di depan rumah benar-benar membuatku kangen. Kangen memetik mangga dan rujakan bersama adik dan para ponakanku. Moment yang indah dan bikin kangen. Rumahku Surgaku, memang tepat kata-kata itu.
Rumah yang nyaman adalah rumah dimana semua anggota keluarga bisa memberikan cinta kasih, mengajarkan akhlak, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda.

Sebenarnya ada kerinduan juga dengan rumah kami. Iya kami, aku dan suamiku. Yang telah membangun rumah 5 tahun yang lalu ditengah keterbatasan dana, membayar cicilan dengan terseok-seok. Alhamdulillah kini rumah itu menjadi rumah yang dirindukan juga #halah malah curhat.

Baca juga : Sabtu Merindu Untuk Pulang Kampung



Kami rindu dengan rumah kami ketika kami lama di desa, seperti Lebaran kemarin. 2 minggu ada di desa ternyata bikin kangen rumah sendiri. Rumah dengan ukuran 72 meter persegi itu bisa bikin kangen juga ternyata. Rumah yang kini mulai rame dengan tangisan bayi... rumah yang menjadi rame saat si kecil tertawa riang melihat kami melucu didepannya. Rumah yang selalu kami bangun dengan cinta, usaha, dan do'a. Bersama suami, aku membangun ini semua. Agar rumah ini juga memberikan kenangan tersendiri untuk anak-anak kami nantinya. Agar mereka merasakan juga home sweet home di rumah mungil ini.

Kalau kalian, home sweet home juga nggak?

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)