Saat aku kehilangan si dia

Ngemeng-ngemeng tentang kehilangan nih yeee. Aku pernah kehilangan, entah itu barang, uang, pacar, ataupun yang lainnya. Namun, untuk urusan kehilangan yang ini aku merasa sangat terpukul sekali, sedihnya selama berminggu-minggu, pujaan hatiku, pelipur laraku. Siapa lagi kalau bukan Chiko, si kucing jantanku yang aku pungut dari pasar bertepatan tanggal 10 Dzulhijah, dan itupun menjadi hari lahir Chiko si kucing dengan bulu putih dan mata birunya.




Chiko tak sendirian, aku carikan teman di sekitar perumahan tempat aku tinggal. Dan akhirnya Chiko pun punya teman, setelah aku memungut kucing disekitar perumahanku saat malam hari dan kucing itu aku beri nama Oneng.



Chiko Oneng, demikian aku memanggilnya. Selama 1 tahun aku rawat mereka, dengan memberinya minum susu agar cepat besar lauk ayam yang setiap 2 hari sekali yang aku beli di pasar. Chiko dan Oneng pun perlahan mulai tambah besar. Mereka hidup layaknya saudara sendiri, bermain dan bergurau bersama. Yang paling bikin aku makjleb adalah saat aku dan suamiku pulang kerja dan mereka mendengar suara sepeda motor yang kami naiki dari jauh pasti mereka akan berlarian ke arah kami dan mengejar sepeda motor kami. Rasanya tuh kena banget dihati, makjleb hewan aja bisa seperti itu.

Suatu hari saat weekend tiba aku pulang ke kampung halamanku, Madura. Kucing-kucingku Oneng dan Chiko memang bertugas menjaga rumah. Sebenarnya aku kepikiran pada mereka, siapa yang akan memberinya makan nanti ya. Untungnya cuma 2 hari 2 malam aku dan suamiku pulang kampung, senang rasanya jika akan kembali ke perumahan karena aku akan bertemu dengan Oneng dan Chiko. Sampai rumah di Gresik, aku hanya mendapati Oneng. Mungkin Chiko lagi keluyuran seperti biasa. Sampai malam, ku tunggu kehadiran Chiko, tak ada juga. Ku buka pintu rumah, siapa tahu nanti Chiko masuk dan mengeong-ngeong memanggilku. Ternyata tetap nggak ada, sampai keesokan harinya, dan sampai besoknya lagi, besoknya lagi, dan besoknya lagi. Aku yakin, kucingku hilang. Sampai-sampai aku punya pikiran busuk sama tetanggaku jangan-jangan tetanggaku yang membuang kucingku, karena aku tahu tetanggaku nggak suka kucing dan menginginkan kucingku pergi jauh-jauh dari blok perumahanku.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, hampir sebulan aku kehilangan Chiko. Pulang kerja tak seperti biasanya, seperti ada firasat baik. Aku melihat ada 2 kucing yang aku kenal. Iya itu Oneng, tapi kucing satunya siapa ya. Subhanallah, itu Chiko. Aku memeluknya, mencium bulu putihnya. Chiko masih mengenali aku sebagai juragannya. Dia masih bertingkah manja dipelukanku walau sudah 1 bulan menghilang. Chiko. Aku sayang kamu, sayang Oneng juga, sayang suami juga.



Namun sekarang Oneng dan Chiko sudah berada di kampungku Madura sana karena mereka nggak diinginkan berada di perumahan ini oleh tetanggaku. Tapi aku senang sekali walau mereka jauh dengan aku, aku nggak merasa kehilangan lagi, mereka lebih bebas di desaku sana. Mereka akan puas bermain di halaman luas milik nenekku. Oneng Chiko, aku kangen kalian disini.

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)