Printilan buat si kecil

Yuhuuu, rempong bin riweuh juga ternyata menjadi ibu, hmmm... maksudnya walaupun aku rempong tapi aku senang dengan hadirnya si kecil. Mencari semua peralatan yang dibutuhkan ama si kecil dari A sampai Z. Sebenarnya sih aku mau beli saat usia kandungan 7 bulanan, biar masih kuat saat berjalan mencari ini itu yang dibutuhkan si kecil. Tapi kata orangtua pamali, disuruh beli ntar aja menjelang detik-detik melahirkan. Ya sudah, mau nggak mau nurut juga dengan kata-kata orangtua. Kadang walau nggak masuk akal omongan orangtua mengandung petuah, parno aja buat menentang kata-kata orangtua. Takut kualat….hahaha

Nah, baru deh saat usia kandunganku masuk 36 minggu aku baru berani mencari printilan-printilan buat si kecil. Aku mulai mencari segala kebutuhan calon bayiku, mulai dari baju bayi laki-laki, sepatu bayi laki-laki, botol susu, alat pumping, botol kaca buat ASI, kain buat bedong bayi, peralatan mandi, dan masih banyak lainnya. Mulai dari bedak, baby oil, minyak telon, kapas, apalagi ya? pokoknya banyak deh. Ternyata banyak juga kebutuhan buat si kecil, nggak heran kalo beberapa calon ibu sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk bayinya agar nantinya jika si kecil lahir udah nggak rempong dengan membelinya kesana kemari. Sebelumnya aku udah baca-baca tentang printilan ini di blognya mbak Echa, semua peralatan yang dibutuhkan ama si kecil. Membantu sekali buat para calon ibu yang emang kudet tentang segala tetek bengek yang dibutuhkan ama si bayi.



Sebenarnya udah nggak sabar melihat kaki kecilnya, menggendongnya dan menciumnya sejak usia kandungan memasuki 30 minggu. Saking nggak sabarnya untuk melihat si kecil akhirnya aku memeriksakan kandunganku melalui USG 4 dimensi di daerah Surabaya Timur. Untungnya harga USG 4 dimensinya murah, recommended banget buat para calon ibu yang ingin memeriksakan kandungannya. Maunya tiap minggu memeriksakan kandungan, tapi kalo tiap minggu bangkrut juga sih :D

Aku selalu berdo’a semoga aku selalu bahagia mendengarkan tangisannya tengah malam, semoga aku bisa menikmati peran ini menjadi ibu tanpa mengeluh sedikitpun. Insyaallah aku dan suami bahagia karena kehadiran malaikat kecil ini sudah kami tunggu hampir 3 tahun. Dan Allah telah mendengar do’a kami, masak sih kami nggak bersyukur dan menyia-nyiakan rezeki terbesar ini.

Dan akhirnya si kaki kecil itu benar-benar bisa aku dekap, aku cium, aku peluk tanpa bermimpi lagi. Inilah rezeki terbesar dari Allah yang telah diberikan buat keluarga kami. Si kaki kecil yang selalu kami tunggu-tunggu sejak kami menikah. Si kaki kecil yang mengisi hari-hari kami berdu’a, mulai dari rempong membeli printilan-printilan yang dibutuhkan sampai saat dia menangis kehausan tengah malam yang membuat kami bergantian menjaganya. Alhamdulillah atas amanah yang Engkau berikan Ya Allah…

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)