Jalan-Jalan ke Tanjung Benoa - Bali

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dari Surabaya menuju Bali akhirnya kami bisa beristirahat dengan tenang di hotel. Bagi saya dan suami, mumpung masih berada di Bali kesempatan ini tidak kami sia-siakan meskipun kami lelah. Malam harinya kami masih kelayapan dengan sepeda motor yang kami sewa. Kami bertiga jalan-jalan mengitari kawasan Kuta dengan sepeda motor. Alhamdulillah anak saya bisa diajak kompromi, dia enjoy saja selama perjalanan bersama kami.

Pagi harinya kami bersiap-siap untuk mbolang seputaran Bali bagian selatan tepatnya Kuta Selatan. Yang menjadi destinasi pertama kali ini adalah pantai. Setelah Kuta rencana kami selanjutnya adalah ke Tanjung Benoa. 


Ini kali ke dua saya ke Tanjung Benoa. Pertama kali saat Family Gathering kantor pada bulan November 2012 dan kedua kalinya bersama teman-teman blogger Surabaya.



Dari hotel kami dijemput mini bus, tepat jam 8 pagi WITA. Setelah sarapan di Siesta Hotel Legian kamipun langsung berangkat. Tanjung Benoa menjadi sasaran utama destinasi yang akan kami jelajahi. Ada 2 jalur yang bisa  ditempuh menuju Tanjung Benoa dari penginapan kami yaitu jalur darat dan jalur tol di atas laut. Kami memilih jalur tol, karena kami belum pernah melewati jalur tol Bali Mandara. Harga tiket tolnya hanya 11 ribu rupiah.



Saat ke Bali bersama teman-teman kantor pada tahun 2012 tol Bali Mandaranya belum selesai dibangun. Dan sekarang saat saya ke Bali untuk kedua kalinya  jalan tol Bali Mandara akhirnya selesai juga. Sebenarnya sih sama saja dengan Jembatan Suramadu, yaitu sama-sama jalan tol yang berada di atas laut. Bedanya, kalau jembatan tol Suramadu jalannya lurus kenceng, sedangkan tol Bali Mandara berbelok-belok.


Ternyata Tanjung Benoa yang saya kunjungi kali ini berbeda dengan Tanjung Benoa yang saya kunjungi pada tahun 2012. Sepertinya beda tempat akan tapi masih dalam kawasan Tanjung Benoa. 





Angin pantai di Tanjung Benoa emang banter, bukan sepoi-sepoi lagi. Saya khawatir anak saya masuk angin. Maklum saja sebagai orang tua saya khawatir karena ini kali pertama anak saya main ke pantai. Sudah pantainya jauh, Bali... nggak nanggung-nanggung. Umur 7 bulan sudah diajak kelayapan. Salah satu cara agar anak saya tetap aman yaitu dikekepin pake jaket dan sarung Bali agar merasa hangat.



Tanjung Benoa yang saya kunjungi ini walaupun hanya ada beberapa pelancong tetep saja tidak seramai wisatawan pada saat saya mengunjunginya pertama kali.

Panas matahari menyengat kulit saya, entahlah mengapa Pantai Benoa sepanas ini ya. Saya melihat ibu-ibu yang menjual beberapa aksesoris seperti topi dan kacamata. Kacamata hitam yang harganya 25 ribu dan topi dengan harga yang sama juga. Dari jauh saya juga melihat beberapa turis asik bermain banana boat.





Sepertinya memang beda tempat. Tanjung Benoa yang saya kunjungi dulu banyak sekali permainan yang bisa dipilih, mulai dari paralayang, banana boat, wisata ke penangkaran penyu, diving, dan masih banyak lainnya.



Saat itu di luar area pantai ada ritual keagamaan. Kami tak ingin berlama-lama dipantai, selain cuaca yang panas pun kami tak ingin mengganggu acara mereka. Akhirnya kami kembali ke dalam mini bus dan melanjutkan ke destinasi ke dua yaitu Nusa Dua.

Kalo main ke pantai jangan lupa pake sunblock, kaos yang nyerap keringat, topi, dan kacama hitam ya agar liburan kalian nyaman.


Penasaran apa yang akan dilakukan rombongan Blogger Surabaya selanjutnya? Baca terus cerita saya selama berada di Bali ya.


Salam,
Dwi Puspita





No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)