Dukung Indonesia Menyambut Ekonomi Digital

Teman-teman pernah belanja online nggak? Pernah dong, pastinya sudah berkali-kali ye kan. Saya yakin kalian yang sudah familiar dengan smartphone setidaknya pernah melihat barang jualan (iklan) yang sedang nampang dibeberapa medsos kalian.



Yah, karena mereka sedang beriklan dan otomatis akan muncul di beranda medsos milik kita. Nggak masalah sih menurut saya karena kadang saya butuh hiburan berupa iklan biar hidup saya nggak penuh drama. Hahaha...



Sumber gambar : cnbcindonesia.com


Iklan yang berasal dari e-commerce ataupun UMKM di Indonesia ini setidaknya memberikan peluang bahwa barang yang mereka iklankan bisa menarik perhatian kita dan kita pun membelinya. Banyak kok iklan yang berhasil membuat saya kepincut. 

Dari beberapa referensi yang saya baca, saya mendapatkan informasi bahwa Indonesia tahun ini sedang mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam lima tahun terakhir. Tetapi pertumbuhan industri e-commerce justru semakin pesat di tengah perlambatan laju ekonomi tanah air. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap nantinya industri e-commerce dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.



Sumber gambar telko.id


Teman-teman juga harus tahu kalau Indonesia sekarang sudah memulai ekonomi digital. Memulai ekonomi digital karena bermula dari perkembangan digital yang sangat pesat. Kita bisa merasakan sendiri bagaimana perkembangan teknologi berupa aplikasi-aplikasi di smartphone milik kita yang memudahkan kita melakukan segala hal. Ini dampak dari perkembangan teknologi dan ekonomi digital pun sudah pasti mengikutinya.


Ekonomi digital bisa diartikan sebagai aktivitas ekonomi dan bisnis yang berbasis pada teknologi digital yang merupakan pelaksanaan kegiatan ekonomi dan bisnis melalui pasar yang berbasis internet. Ekonomi digital dapat menjadi kunci pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan ekonomi khususnya penduduk Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun. Mengapa targetnya penduduk Indonesia dibawah 30 tahun? Pastinya usia-usia tersebut masih produktif ya teman-teman. Produktif dalam  berkarya, seperti menghasilkan sesuatu, menciptakan sesuatu, dan pastinya membantu negara ini dalam mendukung gerakan ekonomi digital.


Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Riyanto, dalam seminar “Digital Economy and Business for High Economic Growth” mengatakan bahwa ekonomi dan keuangan digital juga dapat membuka kesempatan pengembangan keuangan inklusif. Berbagai potensi ekonomi dan keuangan digital, seperti efisiensi dan produktivitas yang meningkat. Pasti teman-teman disini sudah mengerti apa yang dimaksud dengan keuangan digital bukan?

Meskipun demikian, ekonomi dan keuangan inklusif memerlukan peningkatan perlindungan konsumen serta sistem keuangan yang stabil. Untuk itu, Bank Indonesia telah dan akan terus melakukan kajian mengenai berbagai kesempatan dan risiko terkait ekonomi digital. Kajian tersebut sangat penting, mengingat perkembangan teknologi yang menyebabkan penggunaan ekonomi digital menjadi tak terhindarkan.



Sumber gambar : kominfo.go.id

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menjelaskan bahwa pemerintah terus berusaha memperkuat berbagai sektor agar bisa mewujudkan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, antara lain :

  • Penyelesaian proyek pembangunan serat optik nasional Palapa Ring yang ditargetkan rampung pada akhir 2018 atau paling lambat awal 2019. Ini merupakan dari segi infrastruktur, yang tengah digenjot oleh pemerintah.
  • Pemerintah kemungkinan akan lebih mempermudah tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Hal ini agar pelaku bisnis digital di Indonesia, khususnya startup, bisa mendapatkan wawasan dan ilmu baru yang mungkin terbatas di Indonesia.Untuk SDM, kemungkinan akan mempermudah tenaga kerja asing yang punya kemampuan tertentu saja, tidak semuanya. Bakat-bakat asing ini akan berada di Indonesia untuk membantu startup dan yang sudah menjadi unicorn.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, yang menghambat potensi pertumbuhan e-commerce di Indonesia antara lain : isu pendanaan, isu perpajakan, isu perlindungan konsumen, isu infrastruktur komunikasi, isu logistik, serta isu edukasi dan sumber daya manusia. Pastinya isu-isu tersebut harus dikerjakan bersama-sama dengan lembaga terkait agar menghasilkan kebijakan yang komprehensif dan tersinkronisasi.

Pastinya teman-teman sudah siap kan masuk ke dunia ekonomi digital. Yuk dukung Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. 

Salam,
Dwi Puspita


Referensi :
  1. https://kominfo.go.id/
  2. https://www.liputan6.com/tag/ekonomi-digital
  3. https://www.liputan6.com/tekno/read/3247750/menkominfo-indonesia-siap-jadi-negara-ekonomi-digital-terbesar
  4. https://www.ajarekonomi.com/2017/01/digital-economy-ketika-perekonomian-dan.html
  5. https://yurindra.wordpress.com/e-commerce/karakteristik-ekonomi-digital/

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)