Asyiknya Berbuka Puasa Bersama Keluarga

Assalamualaikum sahabat Dwipita,
Ngomongin puasa di bulan Ramadhan itu lumrah banget. Yang nggak lumrah tuh nge ghibah...wkwkwkw. Eman-eman ya pahala puasanya kalo masih dibuat hal yang mengurangi pahala. Mendingan lihat IG nya seleb blogger yang bikin ngiler kalau do'i  udah ngereview makanan, apalagi bakso.



Yes, bakso. Bakso adalah camilan favorit saya. Mengapa camilan? Ya karena bakso memang camilan. Hahaha... Bakso beranak akan habis saat itu juga dan tak perlu menunggu lama. Dengan siraman sambal yang bikin menggoda dan nafsu makan bertambah. Kalau baksonya biasa saja/ ukuran kecil maka tak terelakkan bagi saya akan menambah 2 porsi lagi.




Saking cintanya sama bakso dan suatu hari saya sadar bahwa berat badan tambah naik, akhirnya saya sempat diet bakso. Ternyata diet bakso berhasil juga loh nurunin berat badan saya. Tapi itu dulu, waktu belum hamil tapi sudah menikah. Nah... semenjak punya anak ini diet saya kok maju mumdur syantieq, soalnya kalau lagi jalan-jalan tak lengkap rasanya kalau nggak kuliner bersama-sama keluarga.




Biasanya momen puasa seperti sekarang ini saya gunakan dan saya maksimalkan untuk kumpul dengan keluarga. Bukan menolak ajakan bukber teman, namun kalau tiap hari juga nggak baik sih. Karena sebelumnya suami mewanti-wanti saya untuk mengusahakan bisa buka puasa bersama keluarga, misal ada acara ya nggak apa-apa pokoknya tidak setiap hari yang bisa mengganggu acara keluarga sebelumnya.




Berbuka bersama keluarga memang momen yang membahagiakan. Walau keluarga kami hanya ada suami, anak lanang 1 dan saya tapi tetap ramai dan seru. Hal ini karena anak saya yang banyak maunya saat berbuka puasa. Mau ini mau itu yang bikin ramai, tapi saya senang kok soalnya rumah terasa hidup dengan ocehannya.




Sebelum mempersiapkan buka puasa pastinya saya sudah mempersiapkan segala bahan masakan yang akan diolah nantinya. Beli bahan makanannya pun tak perlu ke pasar karena saya lebih suka beli di abang sayur yang ada di komplek. Setelah agak siangan, si abang sayur akan muter dan mencari pelanggan lainnya. Biasanya harga lebih murah karena ingin ngabisin stok dagangannya. Kesempatan saya untuk bisa memborong dagangannya yang murah dan tinggal beberapa saja.




Biasanya saya akan memasak request suami. Suami pengen tahu, tempe, telor bumbu Bali maka akan saya buatkan. Suami minta ada sayurannya maka akan saya siapkan. Sedangkan anak saya yang hanya doyan kecap, ikan laut, dan telor ini akan menolak mentah-mentah kalau sudah ada sayur di piringnya.

Mungkin itu segelumit cerita ngalor ngidul saya tentang asyiknya buka bersama keluarga walau lauknya apa adanya. Enak nggak enak yang penting ngumpul. Hehehe...

Salam,
Dwi Puspita

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)