Persiapan Mudik Keluarga Saya Tahun 2019

Judulnya pun ditulis lengkap bersama tahunnya sebagai pengingat bahwa cerita mudik saya dari tahun ke tahun selalu sama. Hanya bedanya bertambah umur, anak pun tambah besar dan sudah mulai bisa bernegoisasi dan bisa diajak ngobrol ngalor ngidul. Mudik kali ini tetap mudik ke Pulau Garam melewati Jembatan Suramadu.


Oh ya, ada perbedaan mudik kali ini saat melewati Jembatan Suramadu. Dulu awal peresmian Jembatan Suramadu, karcis tolnya sebesar 30 ribu. Kemudian beberapa tahun kemudian turun menjadi 15 ribu dan kini tol Jembatan Suramadu sudah gratis untuk semua kendaraan. Asyik banget ya, tambah hemat aja pulang kampung nih.

Cerita perjalan mudik Lebaran tahun 2018 sebelumnya sudah pernah saya ceritakan. Kalau ingat mudik di tahun 2018 saya sedih banget karena itu adalah terakhir kalinya saya berbuka puasa dengan bapak saya. Alhamdulillah Allah masih sayang sama saya, saya masih diberikan kesempatan bisa berbuka puasa bersama Bapak. Semoga Bapak mendapat tempat terbaik disisi Allah. Amin...



Yang dirindukan di bulan Ramadhan, bersama keluarga, buka bersama, sahur bersama, dan kumpul bersama. Jujur pengen nangis rasanya, tapi namanya hidup mau nggak mau harus berpetualang dan menghadapi banyak hal termasuk masalah. Mudik menjadi salah satu terapi bagi diri saya bahwa suatu saat saya akan kembali, entah kembali ke kampung halaman atau kembali kepada pemilik roh ini. Ya... semua akan kembali, semua manusia di bumi ini.



7 alasan saya mudik di hari Lebaran sebenarnya sudah pernah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, salah satunya adalah bisa jumpa dengan teman sekolah. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan teman, sahabat saya. Momen Lebaran memang waktu yang tepat untuk bersilaturahmi. Bertemu dengan orang tua pasti tujuan utama dari pulang kampung.



Persiapan mudik keluarga saya di tahun 2019 ini pastinya adalah baju ganti selama 2 pekan. Yang terpenting saya dan suami sebagai orang tua bisa memberikan anak saya pengetahuan tentang artinya Ramadhan, Mudik, Lebaran dan silaturahmi. Semuanya penting untuk bekal dia agar dia bisa menghormati, menghargai adat istiadat, taat kepada perintah agama.

Semoga persiapan mudik tahun 2019 ini diberikan kelancaran, keselamatan pulang dan saat kembali ke tanah rantau. Amin...

Salam,
Dwi Puspita

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)