Burnout, Yuk Kenali Sebelum Mengalaminya

Akhir-akhir ini saya sering mendengar beberapa teman mengalami burnout. Awalnya saya nggak ngeh, apa sih burnout itu. Ternyata burnout istilah lainnya adalah stres. Sebenarnya stres merupakan bagian yang normal dari kehidupan, bahkan stres akan selalu ada sebagai respons alami yang diperlukan manusia. Ya gimana nggak stres, kadang bagi pekerja dengan kerjaan yang numpuk dan nggak selesai-selesai bikin stres. Namun jika kita mengalami stres yang berkepanjangan dan lebih besar dari kemampuan kita untuk mengatasinya, ini akan membuat kita terkuras secara fisik maupun emosional dan bikin kita frustasi syukur-syukur nggak gila. Nah, bagaimana cara mengatasi burnout jika terjadi pada orang-orang terdekat kita?

Apa itu Burnout


Burnout adalah sebuah proses stres yang bertahap dan hal ini tidak bisa terjadi langsung dalam satu malam melainkan secara pelan-pelan dan bertahap. Di awal, ciri-ciri burnout umumnya tidak tampak tapi ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu jika pikiran sudah stres dan capek hendaknya istirahatkan pikiran terlebih dahulu. Itulah pentingnya mengenal apa itu burnout.

Fyi, memang kemampuan dalam menangani emosi dan mengelola stres bergantung pada bagaimana pandangan seseorang secara umum tentang mengatasi suatu masalah. Memiliki mental yang sehat dan positif akan membuat diri lebih mampu mengatasi situasi sulit, termasuk saat mengalami burnout.

Memang benar, sebagian dari kita pernah mengalami hari-hari sulit dimana saat kita merasa tidak berdaya, merasa beban yang ditanggung terlalu berat atau ketika kita tidak dihargai. Bahkan untuk bisa beraktivitas seperti biasa pun, rasanya sangat berat dan terasa sulit. Jika teman-teman sering merasa seperti ini, bisa jadi memang sedang mengalami burnout.

Apa itu Burnout

Saat seseorang mengalami kelelahan baik secara fisik, mental, maupun emosional itulah yang dimaksud burnout. Ketika teman-teman mengalami kelelahan semacam ini, mungkin akan menyadari bahwa melakukan aktivitas biasa menjadi terasa sulit dan berat. Hal-hal yang biasanya penting menjadi tidak bermakna lagi. Pada keadaan seperti ini, perasaan putus asa akan dengan mudah muncul dan menguasai pikiran teman-teman. Untuk bisa mengatasinya, perlu mencari tahu akar penyebab burnout yang dialami dan cara penyelesaiannya.

Teman-teman harus mengetahui ciri-ciri burnout agar bisa mengetahui apakah diri sendiri mengalaminya atau orang-orang terdekat. Burnout melibatkan aspek mental, fisik dan emosional, maka ciri-cirinya bisa ditemukan pada semua aspek ini.

Ciri fisik burnout yang sering dialami oleh seseorang biasanya merasa lelah dan kehabisan tenaga sepanjang hari. Rasanya tidak ada waktu dalam sehari saat merasa bersemangat untuk mengerjakan sesuatu. Menurunnya tingkat kekebalan tubuh dan stres yang berat akan membuat lebih mudah jatuh sakit. Selain itu seringnya sakit kepala dan mengalami nyeri tubuh serta berubahnya pola makan dan kehilangan selera makan atau justru mengalami peningkatan selera makan.

Sementara itu dari segi emosional, biasanya akan merasa gagal dan meragukan diri sendiri seperti merasa tak berdaya, terjebak dengan keadaan dan merasa kalah dengan situasi yang tengah dihadapi. Hidup merasa sendirian di dunia dan kehilangan motivasi sehingga memiliki pandangan yang cenderung negatif baik pada diri sendiri maupun orang lain.

Apa itu Burnout

Dari sisi perilaku, seseorang yang mengalami burnout dengan menunjukkan perilaku seperti menarik diri dari tanggung jawab. Berbagai hal yang awalnya menjadi tugas sehari-hari terasa semakin berat dan membuat kewalahan. Mengisolasi diri dari orang lain. Burnout akan membuat orang yang mengalaminya merasa tidak memiliki siapa pun yang bisa mendukungnya. Pada akhirnya, ini akan membuatnya mengisolasi diri dari orang lain, bahkan orang-orang terdekat termasuk keluarga sendiri.

Selain itu perilaku orang yang mengalami burnout biasanya memiliki kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan atau aktivitas harian yang biasanya mereka kerjakan. Orang yang sedang burnout akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas yang bahkan sudah biasa mereka lakukan.

Fyi, kebanyakan orang yang mengalami burnout disebabkan oleh pekerjaan. Siapa pun yang merasa memiliki terlalu banyak pekerjaan dan diremehkan, berisiko mengalami burnout. Mulai dari pekerja kantoran yang jarang dapat cuti sampai ibu rumah tangga yang sehari-hari berkutat dengan hal yang itu-itu saja hingga orang tua yang sudah lanjut usia, semua bisa mengalaminya.

Banyak faktor lain yang menyebabkan burnout seperti gaya hidup dan kepribadian. Faktanya, apa yang dilakukan untuk mengisi waktu luang serta bagaimana cara teman-teman menyelesaikan permasalahan sebenarnya dapat mengurangi resiko stres yang luar biasa. Oleh sebab itu, perlu dukungan dari pasangan, keluarga maupun lingkungan sekitar dalam menghadapi setiap masalah.

Burnout karena capek bekerja cenderung menekan psikis dan mental, stres yang terus menerus memiliki pengaruh negatif, bahkan mungkin membutuhkan konsultasi psikologi. Apalagi burnout pada ibu rumah tangga yang kadang hanya diremehkan dan dipandang sebelah mata. Ibu rumah tangga justru tidak pernah berhenti bekerja, 24 jam waktunya tersita untuk keluarga terutama anak-anak dan suami. Ibu rumah tangga justru memiliki stres yang lebih parah sehingga dibutuhkan pasangan yang mengerti akan kondisi tersebut.

Saat teman-teman mulai capek dengan berbagai hal, maka saatnya untuk berhenti sejenak. Tenangkan pikiran dan melihat kembali bagaimana teman-teman bisa menolong diri sendiri dengan berpikir positif pada diri sendiri. Tujuannya tentu saja agar teman-teman bisa kembali tenang pikiran dan sehat secara fisik maupun mental.


Salam,
Dwi Puspita

1 comment:

  1. Aku pernah mengalami hal demikian mba, Bahkan week end terasa seperti week day, selalu dikejar kerjaan. Nah ini yang bikin spaneng. Bahkan kek ngapain sih yang dianggep freelance tapi tidak diberikan waktu untuk menghabskan waktunya sendiri. Padhal udah izin masih aja dikejar. Sedih banget. Dan akhirnya jalan satu-satunya keluar dari pekerjaan itu, setelah mencoba bertahan lebih lama, kesehatan juga ngaruh. huhuh

    ReplyDelete

Yuk berkomentar :)