Cerita 10 Hari Kedua Bulan Ramadan 1444 H

Assalamualaikum, cerita Ramadan 1444 H dikeluarga saya akan saya ceritakan kembali kali ini adalah cerita 10 hari kedua di Bulan Ramadan. Cerita 10 hari pertama bisa teman-teman baca dipostingan sebelumnya.

Cerita 10 hari ke 2 bulan ramadan

Setelah kurang lebih 10 hari A2 sakit panas, batuk dan flu akhirnya A2 mulai membaik. Lumayan lama juga sakitnya karena A2 nggak mau makan sama sekali, tidak ada nafsu makan yang muncul sepertinya. Mau nggak mau saya paksa makan agar ada asupan energi yang masuk dan A2 cepat pulih tenaganya. Ya gimana ya, kalau dibiarkan anak ini bakalan betah nggak makan. Saya kadang heran, kok bisa nggak lapar ini anak padahal ya tidak ngemil, ya tidak minum susu. Kadang berpikir ingin memberikan multivitamin penambah nafsu makan agar anak ini doyan makan.

Pokoknya selama bulan Ramadan, saya sekeluarga masih dirumah saja, nggak kemana-mana apalagi belum ada rencana buka puasa bersama dengan keluarga hanya ada rencana buka puasa bersama dengan teman-teman A1. Sayangnya untuk buka puasa bersama kelasnya A1 saya belum bisa ikut karena ada halangan. Ya gimana lagi, akhirnya dirumah saja membersamai anak-anak pun A2 belum pulih betul dari sakitnya.

Cerita 10 hari ke 2 bulan ramadan

Suami saya pun full kerja dirumah selama bulan Ramadan jadi saya bisa terbantu untuk mengurus anak-anak. Beruntung banget di rumah menggunakan internet dari IndiHome yang kecepatannya sangat stabil, kerjaan suami saya pun sangat terbantu saat kirim email, zoom meeting dengan rekan kerjanya, dan mengirimkan file-file penting lainnya yang harus menggunakan internet dari Telkom Indonesia. Sedangkan saya sendiri asik berkonten ria bersama IndiHome karena sinyalnya membantu banget dalam hal apapun termasuk upload foto, video, dan ngeblog.

Cerita 10 hari ke 2 bulan ramadan

Jujurly, kalau anak-anak sakit itu bikin saya sedih. Selain susah makan pun tenaga saya terkuras banyak untuk menjaga mereka. Saat A2 nggak mau makan aja saya bingung banget. Mau diberikan apa agar anak ini mau makan walaupun hanya 1 sendok. Alhamdulillah pada akhirnya A2 mulai mau makan walaupun tetap dipaksa. Sebenarnya dengan cara dipaksa makan seperti ini merupakan cara terakhir saya agar A2 tetap memiliki energi dan tidak lemas. Sebelumnya saya biarkan A2 walaupun tidak makan, pokoknya kalau dia minta makan bakalan saya buatkan makanan tapi kok ya bertahan banget anak ini tidak makan selama 2 hari.
Cerita 10 hari ke 2 bulan ramadan

Hari ke 11 Ramadan merupakan hari pertama kalinya A1 tadarus di masjid setelah sholat Ashar. Sebagai emak senang banget melihat A1 tanpa dipaksa mau ikutan tadarus dengan teman-teman lainnya. Pernah sih saya suruh tadarus pas awal-awal puasa, tapi si anak malu katanya. Ya sudah sejak saat itu saya tidak menyuruh apalagi memaksanya dan Alhamdulillah 11 Ramadhan kok ya dia minta ikutan tadarus dengan teman-teman lainnya.

Sore hari biasanya kami ngabuburit bersama menggunakan sepeda motor mengelilingi dusun. A1 tidak ikut karena masih tadarus di masjid perumahan, bersama suami, A2 dan A3 saja mengelilingi dusun dan komplek perumahan sambil menunggu waktu berbuka. Muteri dusun dengan menggunakan sepeda motor dan di sepanjang jalan banyak saya jumpai penjual takjil dan ada juga yang bagi-bagi takjil. Vibes Ramadan memang beda banget ya, syahdu dan menentramkan hati bagi umat muslim yang melaksanakan perintahNya menjauhi laranganNya.

Itung-itung bikin konten untuk saya upload di media sosial ataupun untuk bahan tulisan. Saya tentunya menggunakan internet provider dari Telkom Indonesia untuk mengunggah hasil konten yang sudah saya edit sebelumnya. Proses edit ini biasanya cepat dan bisa juga lama tergantung dari ide kreatif yang dibuat.

Teman-teman masih bingung mau bikin konten apa? Saya saranin, bikin konten jangan belibet. Konten keseharian teman-teman misalnya, menyapu, menanam padi di sawah, mengasuh anak, bikin menu sehari-hari dan masih banyak lainnya. Intinya teman-teman harus kreatif dalam membuat video karena sebenarnya masih banyak yang butuh hiburan dan salah satunya dengan konten yang kita buat siapa tahu bisa menghibur mereka.

Ya beruntung banget di rumah menggunakan internet provider dari IndiHome yang kecepatannya stabil pun saya bisa berselancar dunia maya untuk mencari sesuatu yang saya butuhkan untuk menunjang konten yang saya buat. Terbantu banget selama Ramadan walaupun hanya dirumah saja karena banyak konten yang bisa dibuat kemudian diupload ke sosial media. Kalau teman-teman, punya cerita seru apa nih Ramadan kemarin?


Salam,
Dwi Puspita

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)