Terobosan Paundra Untuk Nelayan Tambak Udang

Sekarang teknologi sudah semakin canggih, salah satunya internet yang kini bisa merubah segalanya. Saat saya masih duduk di bangku SMA, tahun 2000an mau cari referensi tugas susah sekali karena masih harus ke perpustakaan baik perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan umum. Itupun kadang bukunya saling cepat-cepatan dengan teman maupun kakak kelas. Namun kini dengan bantuan internet segalanya sangat mudah. Duduk santai dirumah tinggal ketik kata kunci yang mau dicari dan taraaaa semuanya dapat dengan mudah dan cepat. Iya nggak sih?

Ya benar, teknologi sekarang ini memang semakin canggih dan dengan pesatnya perkembangan teknologi ini memudahkan kehidupan manusia. Dengan bantuan alat canggih berbasis jaringan internet yang juga membantu kehidupan manusia dalam mendapatkan segala informasi. Tidak hanya informasi itu saja yang kita dapatkan secara mudah dan efisien, dengan adanya internet yang jauh terasa dekat contohnya video call ataupun memantau keluarga di rumah dengan cctv.

Teknologi di Indonesia semakin hari semakin berkembang dan tak perlu diragukan lagi. Banyak terobosan baru pun mulai bermunculan dari anak muda. Lahirnya start up adalah salah satu bukti bahwa anak muda sekarang sangat kreatif dan inovatif menciptakan suatu karya untuk mengangkat perekonomian masyarakat.

Salah satu teknologi yang terbilang canggih yaitu Internet of Things atau yang bisa disingkat dengan IoT. Kini IoT membantu dan mempermudah kerja manusia menggunakan perangkat fisik yang terhubung ke jaringan internet maupun jaringan wireless untuk bisa bekerja secara fungsional.

Sangat membantu sekali karena kerjanya tanpa adanya campur tangan manusia. Perangkat tersebut akan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data dan transmisi melalui sebuah jaringan. Sebenarnya IoT sendiri sudah dikembangkan sejak lama loh, tetapi belakangan ini namanya kian populer.

Apa itu internet of things? Internet of things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek ditanamkan teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk berkomunikasi, mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih terhubung ke internet.

IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine atau M2M. Seluruh alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut dengan perangkat cerdas atau smart devices. Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam menyelesaikan berbagai urusan atau tugas yang ada.

Salah satu teknologi Iot ini telah digunakan oleh Paundra Noorbaskoro, pemuda asal Pacitan ini kerap bahagia melihat hasil panen udang vaname yang melimpah namun juga ada kalanya gagal panen. Kegagalan dalam panen udang itu ternyata menjadi pengalamannya melahirkan Growpal. Dibantu oleh temannya yang jago IT, dia memilih bisnis dengan model start-up aplikasi. Dia sadar betul, perkembangan gadget akan terus ada dan berkembang.

Growpal start up


Di saat gagal panen terjadi, banyak nelayan tambak udang mengalami kebangkrutan dan tidak mampu melanjutkan usaha tambak. Tentunya banyak nelayan tambak yang sedih jika waktunya panen tapi mereka malah tidak mendapatkan hasil kerja kerasnya. Melihat banyak masalah yang dialami oleh nelayan pembudidaya udang vaname dirinya tergerak untuk meriset segala hal tentang tambak udang agar para nelayan tambak tidak lagi gagal panen udang. Paundra senang menekuni bidang kelautan perikanan karena tempat tinggalnya berada di wilayah pesisir ujung timur bagian selatan Pulau Jawa. Paundra merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dengan latar belakang keluarga Pegawai Negeri Sipil.

Saat SMA dia senang berinteraksi dengan masyarakat lokal. Pada tahun 2010 setelah lulus SMA, Paundra melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Brawijaya Malang jurusan S1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pemuda asal Jawa Timur ini menginisiasi program 'Pembudidaya Udang Ramah Lingkungan berbasis Teknologi' dengan memanfaatkan lahan milik keluarga setelah lulus kuliah pada tahun 2018.

Paundra bersama tiga temannya memulai usaha tambak udang vaname di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dengan memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif. Selain itu Paundra memulai riset kolam bundar ukuran diameter tiga meter. Kemudian dirinya menebar bibit udang vaname dan mengidentifikasi jenis penyakit serta mengirimkan sampel untuk uji laboratorium.

Hasil penelitian selama 3 tahun mengalami kegagalan. Pada tahun 2020 Paundra berinisiatif memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk mengontrol kondisi kolam dan kualitas air. Baru pada 2021 ia menemukan satu formula racikan serbuk dan monitoring menjaga kualitas air berbasis pencatatan data secara digital (IoT). Untuk mengendalikan limbah dia membangun sistem smart farm village dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek. Sistem Internet of Things yang dikembangkan dengan teknologi sensor monitoring kualitas air laut 4 in 1-1 produk mendeteksi 4 parameter salinitas, DO, suhu dan PH – yang kemudian ditampilkan di layar PC yang terintegrasi ke sistem data monitoring secara real time.

Sejak awal 2022 data tambak dicatat dan diolah menggunakan aplikasi yang dia kembangkan sendiri yaitu Growpal. Di Growpal, Paundra menghubungkan investor - petani ikan - pembeli. Total investor yang bergabung kira-kira sudah 1.400 orang dengan total nilai investasi yang telah tersalurkan sebesar Rp12,5 miliar.

Tambak udang growpal


Hingga saat ini sudah ratusan petani ikan tradisional yang bergabung di Growpal. Salah satunya Heri Setyo Budi. Kata dia, Growpal membantunya mewujudkan usaha tambak udangnya di Pantai Tawang, Pacitan. Menurut Pak Heri, dengan adanya Growpal sangat terbantu. Selain bisa fokus dengan pekerjaannya juga tidak menutup kemungkinan tiap bulan dapat penghasilan dari tambak udang, kalau panen dapat bonus juga.

Dulunya, Pantai Tawang dibiarkan menganggur sehingga banyak warga sekolah menggantungkan hidup sebagai buruh kontrak di perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dengan adanya keberadaan tambak udang Growpal, mengubah keadaan perekonomian desa tersebut karena satu pekerja diupah 1,5 juta rupiah.

Tambak udang paundra noorbaskoro


Tambak udang berbasis data ini berbuah manis dan sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar daerah tempat tinggalnya. Saat ini Paundra mengoperasikan 20 kolam budidaya udang vaname dengan luas total 10 ribu meter. Diharapkan Internet of Things (IoT) pada gagasan Paundra Noorbaskoro ini menjadi terobosan dan solusi yang dapat didukung oleh pihak swasta dan Pemerintah, untuk ditindaklanjuti sebagai salah satu problem solving nelayan tambak udang di beberapa daerah di Indonesia.

Setidaknya dapat meringankan permasalahan nelayan tambak udang dan membantu perekonomian masyarakat sekitar terhadap bibit-bibit udang yang dikembangbiakkan. Jika gagasan ide ini dikembangluaskan maka sudah pasti membantu perekonomian masyarakat. Menjadi sebuah kampung maju dengan gagasan dan ide yang dimiliki para anak muda.

Salam,
Dwi Puspita


Referensi dan beberapa sumber gambar :
1.https://www.indonesiana.id/read/165227/pengembangan-tambak-udang-dengan-internet-of-things-ala-paundra-baskoro
2.https://entrepreneur.uai.ac.id/growpal-tawarkan-investasi-perikanan-laut-dengan-margin-lebih-dari-35/
3. https://m.kaskus.co.id/thread/59eb8baf620881ab1d8b4575/satu-klik-petani-ikan-dan-investor-bertemu/
4.https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/pembudidaya-udang-ramah-lingkungan-berbasis-teknologi/
5.https://m.kbr.id/saga/05-2018/paundra_noorbaskoro___growpal__bisnis_perikanan_pemuda_pacitan_/96198.html

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)