Apapun Profesiku, Aku Selalu Percaya Diri

Setelah memutuskan resign dan memilih fokus pada keluarga akhirnya aku membuka usaha sendiri bersama suami. Pilihan ini sungguh berat, tapi jika aku percaya diri dan juga memberikan kepercayaan pada suamiku bahwa aku bisa menjalani usaha ini dengan baik pastinya tidak akan sia-sia semua yang aku kerjakan.



Bersama anak dan suami setiap harinya kami berangkat dan pulang bersama. Usaha yang baru seumuran jagung menjadi pilihan terbaik kami untuk saat ini. Kami sedang belajar, kami sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sehari-hari.

Nekat adalah salah satu caraku. Dengan modal uang tabungan bersama, kami menyewa sebuah tempat sebagai tempat usaha. Banyak sekali masukan dari tetangga, keluarga, bahkan sahabat. Katanya sih enakan kerja kantoran, gaji tiap bulan sudah ada. Nggak repot-repot cari uang, tiap bulan bakalan masuk ke rekening.



Apa aku yakin dengan jalan yang aku pilih, apakah aku bisa melakukan ini semua dengan suamiku. Dan aku yakin, aku pasti bisa.

Aku yakin aku mampu. Aku yakin aku bisa. Aku melakukan sesuatu karena aku yakin hal tersebut benar. Aku butuh pendapat orang lain namun jika menurut aku mampu dan bisa, mengapa tidak. Kadang pendapat orang lain aku nomer duakan dan memilih pendapatku sendiri.



Dengan kepercayaan diri itu memberikan nilai positif sendiri bagiku. Setiap tantangan yang aku hadapi bisa aku hadapi dengan mudah dan nyaman. Tidak hanya itu, akupun santai menjalani ini semua. Tak ada tekanan namun pastinya aku harus bisa meraih dan menyelesaikan tantangan tersebut.

Kehidupan yang berjalan seperti biasa, namun memandang kehidupan yang positif dan berenergi sungguh tantangan sendiri bagiku. Aku upayakan selalu memberi dan memikirkan hal-hal yang positif. Dengan selalu berpikir positif akan memberikan kekuatan energi baik untuk hati dan pikiran.


Berani mencoba melakukan sesuatu yang kami anggap sulit sebelumnya. Masak iya sih, kami bisa hidup dengan pendapatan dibawah pendapatan sebelumnya. Mana cicilan rumah dan kendaraan belum kelar semua. Mana usaha baru dibuka, mana pelanggan belum ada. Banyak sekali hal yang aku pikirkan kala itu.

Dan aku tak akan menyerah, walaupun kadang tak membawa hasil tapi aku yakin ini hanya suatu proses. Aku nggak boleh menyerah, aku harus tetap belajar menerima semua ini. Aku akan terus mencoba, bahkan ketika orang lain menyerah aku akan tetap menghadapinya.



Aku selalu menetapkan targetku setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan. Jika ada yang kurang pas maka akan aku revisi dan aku diskusikan terlebih dulu bersama suami. Suami selalu merespon dan memberiku semangat. Karena aku dapat mencapai goal yang aku tetapkan untuk diri sendiri.. karena aku bisa melewati itu semua.

Walau kadang ada kerikil yang menghalangi langkahku, bukan hanya kerikil namun batu yang sangat besar setiap kali akan melangkah. Aku tidak putus asa dan tetap berpikir positif ketika menghadapi kesulitan. Mungkin Tuhan sedang mengujiku, mungkin dengan Tuhan mengujiku aku akan lulus ujian ini dan akan naik kelas.



Walau hanya sebagai seorang pedagang yang berkutat dengan barang konveksi, aku merasa penampilan adalah salah satu hal yang dapat membuat aku percaya diri ketika beraktivitas. Penampilan pasti selalu menjadi nomer satu, karena orang lain akan menilai kita pertama kali dari penampilan.




Apapun profesiku, aku akan selalu percaya diri. Demi keluargaku terutama anakku. Profesi dari pekerja kantoran hingga saat ini menjadi mompreneur harus aku jalani dengan percaya diri secara maksimal.

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)