Asyiknya Nonton Webinar Kesehatan Online Yang Pertama Bareng We The Health

Assalamualaikum para pembaca blog www.dwipuspita.com, semoga teman-teman selalu dalam keadaan sehat ya.

Tahu nggak, semenjak masa pandemi ini banyak sekali loh aktivitas yang bisa kita lakukan dan kerjakan di rumah, intinya walaupun di rumah kita tetap produktif untuk mendapatkan berbagai ilmu dan informasi positif. Tak salah jika banyak webinar online yang diikuti oleh sebagian orang, salah satunya adalah webinar kesehatan bareng We The Health tanggal 27 Juni 2020 kemarin.




We The Health merupakan Webinar Kesehatan Digital Pertama di Indonesia yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2020 dengan beberapa narasumber yang keren. Asiknya lagi nih, kita nggak perlu ngeluarin uang buat ikutan webinar ini karena webinar ini 100% gratis.

Beberapa narasumber keren dengan topik yang berbeda, mulai dari kesehatan mental, kesehatan kulit, kehamilan di masa pandemi, new normal, sampai dampak pandemi untuk pola aktivitas seksual semuanya di bahas sampai tuntas melalui webinar kesehatan online ini.




Nara sumbernya antara lain : dr. Jaka Prapdita SpP, dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG, Puspa Dewi, dr. Darrell Fernando, SpOG, dr. Listya Paramita, SpKK, dan masih ada yang lainnya.

Berhubung saya sedang hamil pastinya saya mantengin sesi mengenai masalah kehamilan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai kehamilan yang saya butuhkan. Seperti pada sesi pembicara dr. Darrel dan dr. Robbi.

Dokter Darrel berbicara kehamilan dalam masa pandemi. Beliau menjelaskan mengenai kontrol kehamilan, suplementasi, tentang janin, perencanaan hingga persalinan, dan bagaimana keamanannya. Ini penting banget loh bagi wanita yang sedang hamil dan ngomongin rutinitas di waktu New Normal.




Beberapa pertanyaan mulai berdatangan dari para peserta webinar seperti "apakah mata minus tinggi bisa lahiran normal atau nggak?". Menurut dr. Darrel selama kehamilan tidak ada komplikasi, mata minus tetap bisa melahirkan normal. Tapi lebih baiknya melakukan konsultasi ke obygyn dan dokter mata bagaimana baiknya. Dan karena hamil sampai 9 bulan, paling tidak sempatkan konsul ke dokter mata sekali selama kehamilan. Biar bisa ngecek bagaimana baiknya karena kondisi kehamilan setiap orang pastinya berbeda.

Untuk masalah konsumsi susu hamil bagi ibu hamil wajib nggak dan apa bedanya dgn susu biasa?. Menurut dr. Darrel tidak wajib, tapi kalau ingin boleh. Bedanya pada susu hamil mengandung asam folat dan vitamin lain. Kalau tidak bisa akses susu hamil karena mual atau tidak suka dengan rasanya minum susu biasa pun bisa. Nah, jadi buat ibu hamil silahkan minum susu apa saja ya, agar ibu dan janin tetap strong.

Pertanyaan selanjutnya tentang bayi kembar nih, apakah punya bayi kembar itu bisa diprogram? Dan jawaban dr. Darrel adalah bahwa sebenarnya tidak dianjurkan dari sisi medis karena resikonya tinggi untuk ibu dan bayi. Resiko ibu bisa anemia ataupun rahim lemah dan resiko bayi bisa prematur karena rahim ibu tidak bisa mengakomodasi janin. Prematuritas bayi ini nanti akan membawa masalah/resiko lain seperti infeksi ataupun resiko sakit. Sebenarnya mempunyai bayi kembar ini memang lucu dan nggak repot karena sekali hamil langsung bisa dapat dua bayi. Ya cuma itu, resikonya memang tinggi.

Untuk para perempuan, apakah perempuan yang periode haidnya sakit nanti sakitnya akan hilang setelah menikah?. Ternyata hanya mitos loh, menikah bukan solusi yang ditawarkan oleh dokter. Kalau sakit saat haid, berarti ada masalah. Kalau saat haid sakit bisa sampai pingsan segala, berarti ada masalah atau indikasi sakit. Bisa jadi indikasi endometriosis atau lainnya. Nah, jangan dibiarkan dong segera cek ke obgyn untuk tau penyebabnya.

Nah buat yang single alias belum menikah sebenarnya bisa loh ke dokter obygyn dan sebenarnya kalian nggak perlu malu untuk mendatangi dokter tersebut. Kalian bisa konsultasi mengenai urusan reproduksi. Tapi jika kalian ke dokter obgyn dan merasa tidak nyaman karena pandangan dokternya, silakan cari dokter lain yang lebih nyaman supaya sesi konsultasi dan pengobatan berjalan lancar, jelas dr. Darrel.




Penjelasan selanjutnya dari dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG tentang kehamilan. Sebenarnya tidak ada hubungannya stunting dengan baby boom saat pandemi. Karena stunting dipengaruhi oleh kondisi ibu ketika hamil dan 1000 hari pertama kelahiran. Namun bisa saja karena masa pandemi seperti ini angka stunting meningkat. Karena mungkin saja kondisi psikologis ibu hamil atau asupan gizi ibu hamil pada masa pandemi seperti ini terganggu.

Beberapa pertanyaan dari peserta salah satunya adalah bolehkah para ibu hamil melakukan pemeriksaan berkala ke puskesmas atau rumah sakit di masa pandemi seperti saat ini? Sebenarnya tidak ada pembatasan pasien untuk ke fasilitas kesehatan saat pandemi. Namun tetap perlu memperhatikan protokol kesehatan bagi ibu hamil yang ingin memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan. Terutama jika ibu hamil merasakan gejala-gejala seperti tidak bisa makan atau pandangan kabur, ibu hamil sangat perlu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Yang perlu diperhatikan jika kita mau melakukan program hamil atau menunda kehamilan selama masa pandemi pastinya yakinkan diri kalian apakah sudah siap dengan segala konsekuensi ketika kalian memiliki anak. Selain itu di masa pandemi ini akses untuk ke pelayanan kesehatan lebih sulit dan lebih banyak tes yang diperlukan ketika kalian akan melahirkan nanti. Jika kalian siap dengan segala konsekuensinya, kalian dapat melakukan hubungan seks secara rutin untuk mendapatkan momongan.

Sesi webinar yang saya ikuti selain dr. Darrel dan dr. Robbi adalah dr. Jaka yang mengedukasi pentingnya penggunaan masker, hygiene dan physical distancing. Tentunya ibu hamil seperti saya sangat perlu banget untuk memperhatikan protokol seperti ini.



Dalam situasi new normal seperti saat ini harusnya membuat kita menjadi lebih baik. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, yang masih muda pun bisa sampai tahap kritis (jika terinveksi Covid-19). Meskipun sudah terkena Covid-19 tapi kita harus tetap menggunakan masker ataupun menggunakan face shield. Menggunakan face shield tanpa memakai masker, tidak mencegah virus Covid-19 loh ternyata. Ini sih penjelasan dari dr. Jaka.




Kan sekarang CFD sudah ada beberapa yang dibuka, nah perhatikan walaupun CFD sudah dibuka tapi pilihan untuk tidak mengikuti acaranya untuk mencegah penularan virus Covid-19 adalah pilihan yang terbaik. Masyarakat perlu tahu bahwa 80% penderita COVID-19 adalah pasien dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, sedangkan 15% diantaranya adalah pasien gejala sedang, dan 5% sisanya merupakan pasien dengan gejala berat.

Nah tentang isu berenang akan jadi berbahaya untuk masalah penularan Covid-19 jika tidak mematuhi protokol kesehatan apalagi di tempat ramai, tidak jaga jarak, dan lain sebagainya.

Buat teman-teman usahakan selalu mandi dan ganti pakaian tiap habis beraktivitas di luar rumah ya agar meminimalisir penularan Covid-19. Kalau kita disiplin, saya yakin bahwa jumlah penderita COVID-19 akan stabil atau bahkan menurun. Jangan sampai karena keteledoran kita, malah buat sakit, dan menularkan kepada keluarga, tetangga dan orang lain.


Protokol kesehatan selain memakai masker, face shield, jaga jarak, pastinya adalah cuci tangan menggunakan sabun. Jika tak ada air dan sabun disarankan menggunakan hand sanitizer.

Menurut dr. Listya Paramita SpKK, hand sanitizer itu baik digunakan, kalau tidak ada sabun. Hand sanitizer juga jangan terlalu sering digunakan, karena sifatnya iritatif. Selain itu saran dari dokter cantik ini jangan terlalu lama berjemur, paling tidak 5-15 menit/hari dan tidak perlu setiap hari. Berjemur bukan untuk membunuh virus corona, tapi untuk meningkatkan daya imun tubuh saja.



Untuk teman-teman nih saran dari dr. Listya kalau menggunakan masker, gunakan masker (kain) yang nyaman, dan yang berbahan katun. Gunakan 1 masker kain maksimal 4 jam ya. Jadi kemanapun selalu sedia cadangan masker kain yang bersih nih di dalam tas.

Sebenarnya dr. Listya ini membahas tentang masalah kulit dan kecantikan selama masa pandemi. Yang paling saya ingat saran dari dr. Listya adalah rawatlah kulit dengan baik dan benar, dengan menggunakan produk yang sesuai dengan kulit kita masing-masing, karena setiap kulit memilki jenis yang berbeda. Dan yang paling gampang adalah menerapkan pola tidur yang teratur karena dapat membuat kulit lebih cerah.

Untuk masalah sunscreen, sunscreen yang bagus adalah sunscreen yang dipakai, karena percuma punya sunscreen jika tidak pernah dipakai dan hanya disimpan saja. Ingat, kesehatan kulit tidak ada kaitannya dengan warna kulit. Apapun itu warna kulitnya, tidak salah, dan tidak ada masalah.

Kebutuhan cairan itu penting banget loh, karena yang dihitung sebagai kebutuhan cairan harian adalah air mineral. Jadi kalau teman-teman minum minuman yang berwarna, teman-teman juga harus minum air mineral untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.

Lebih jelasnya teman-teman bisa menonton tayangannya disini loh. Semua topik lengkap di bahas disini.


Webinar kesehatan online ini dipersembahkan oleh Jovee dan Lifepack. 

Dengan Lifepack, kita bisa tebus resep dari apotek online terbaik dan tanya dokter terpercaya. Selain tidak perlu antri, obat yang dibeli akan dikirim. Beli obat online akan semakin mudah dan simpel dengan Lifepack.

Jangan lupa untuk selalu mengkonsumsi vitamin dan supplemen untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dengan cara membelinya di applikasi Jovee.

Salam,
Dwi Puspita

3 comments:

  1. Halo mba Dwi pagiii
    Wahhh bumil pas banget ikutan webinar seputar bumil. Aku klewat yang ini. Mau kepoin ah ke instagram TV jovee kapankapan. Aku ikutan 3 sesi tok mba hehehe. Alhamdulillah akhirnya dapet bekal ilmu ya kita 😍😍😍

    ReplyDelete
  2. Bikin nagih yaa webinarnya.. materi dan narsumnya cucok bangettt

    ReplyDelete
  3. Yeayy aku juga ikutan acaranya, seru banget :)

    ReplyDelete

Yuk berkomentar :)