8 Dosa Sifat Manusia yang Membuat Manusia Tidak Kaya

Bulan kemarin, tepatnya tanggal 12 September 2015 aku menghadiri acara yang temanya sangat menarik, tau nggak temanya apa??? "Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak" tema yang bener-bener bijak dalam urusan keuangan dan sangat cocok banget bagi aku yang tiap bulannya selalu kalap sendiri dengan uang, entah itu uang dari suami ataupun uangku sendiri.



Kadang kalo sudah disuruh belanja sama suami, sampe lupa deh mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan sehingga belanjaku tak terkontrol, pengen ini dan itu menuruti hawa nafsuku, nah mumpung temanya cucok banget bagi emak-emak boros seperti aku nggak ada salahnya donk datang ke acara yang diadakan oleh Sun Life ini.



Kalian mau tau juga apa yang dibahas disana, sepertinya harus deh. Kalian harus tau agar hidup kalian terjamin sampai hari tua nanti.

Pembicaranya adalah Alviko Ibnugroho, sudah pada tau kan ama do'i. Do'i adalah pengarang buku PENSIUN : Ketika Keputusan Menjadi Keberkahan dan BERANI DI PECAT : Saatnya bekerja dengan Jiwa. Selain itu do'i juga aktif sebagai pembicara keuangan dan kejiwaan keluarga. Nah lo...yang merasa punya kejiwaan keluarga apalagi masalah keuangan monggo berkonsultasi aja ama si do'i.

Benar sekali apa yang dikatakan Pak Alviko bahwa di usia 20 tahun kita punya banyak waktu namun sedikit uang. Menginjak usia 30-35 tahun kita punya cukup waktu dan sedikit lebih banyak uang. Dan pada usia 40-50 tahun kita punya sedikit waktu tapi banyak uang.

Dilihat dari kacamataku sendiri sih memang iya, dulu waktu aku kuliah saja memang banyak sekali waktu untuk bersenang-senag dengan teman-teman. Hang out diluar menghabiskan banyak waktu setelah jam kuliah selesai. Untuk uang sendiri kita memang tidak punya, ada sih sedikit tapi itu kan uang dari orang tua untuk kebutuhan hidup sebulan. Mana cukup buat senang-senang setiap hari.

Dan sekarang, mau menginjak usia 30 tahun, sudah bekerja dan bekeluarga. Uang tiap bulannya ada, namun tetap sedikit karena harus bayar tagihan dan kebutuhan hidup keluarga lainnya tiap bulan. Untungnya masih memiliki cukup waktu dengan keluarga walau tak banyak waktu seperti zaman kuliah dulu.

Nanti di usia 40 tahun ke atas, dipastikan semua cicilan/tagihan sudah selesai. Sudah bisa bernafas lega, sisa uangpun cukup banyak jika dibandingkan pada usia 30 tahun namun sayangnya kita hanya punya sedikit waktu. Hang out sudah males, mau ngapa-ngapain males, mendingan dirumah saja dan menikmati hari tua.



Pak Alviko memberikan pertanyaan "Hal apa yang akan Anda lakukan jika mendapat uang 100 juta diluar penghasilan rutin?" dan beberapa audience menjawab :
1. Naik Haji
2. Modal Nikah
3. Modal Usaha
4. Beli kendaraan
5. Beli/renovasi rumah
6. Bayar hutang
7. Ditabung
8. Investasi

Dan hanya sedikit yang menjawab investasi, mengapa bisa begini ya??? 
Karena sebenarnya dari kita takut sekali untuk berinvestasi, ada yang tidak tahu manfaat investasi sebenarnya untuk masa depan kita. Dengan berinvestasi sebenarnya kita bisa menjadi kaya, tapi ternyata masyarakat kita justru takut menjadi kaya. Nah...lo!!!

Hal ini tidak bisa terlepas dari sifat-sifat manusia itu sendiri, sudah tahukah 8 Dosa Sifat Manusia dalam mengelola Keuangan? dan Pak Alviko pun menjelaskan secara detail dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia dalam mengelola keuangan.

1. Dosa yang pertama adalah "Terperangkap Mitos Masyarakat".

Apa saja mitos-mitos itu?
Banyak yang berpendapat bahwa menjadi karyawan akan meringankan hidup. Menjadi karyawan itu enak, nggak usah mikir sana-sini toh tiap bulan kita sudah ada yang gaji. Banyak juga dari kita bahwa tidak usah pusing dengan uang, karena nantinya uang akan habis juga kalo sudah akhir bulan. Lebih mementingkan keuntungan semata daripada memikirkan bagaimana membangun kekayaan.

Mitos-mitos masyarakat yang hendaknya perlu kita buang jauh-jauh. Justru hidup menjadi karyawan bukan meringankan hidup namun memiliki tanggung jawab yang besar karena kita bekerja sesuai perintah atasan. Dengan alasan tersebut kita tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali kerja mengikuti ritme yang diberikan sesuai tugas kita. Lain halnya dengan profesional seperti pengusaha, blogger atau lainnya. Mereka bekerja atas dirinya sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Jika mereka ingin lebih maka mereka harus bekerja dengan ekstra lebih giat, namun jika ingin mendapatkan hasil yang biasa mereka pun akan bekerja dengan santai sesuai kemampuannya.


2. Dosa yang kedua adalah "Memilih Untuk Buta Financial".

Sebagian masyarakan kita ternyata buta financial, yaitu mereka yang tidak mempunyai waktu untuk belajar tentang masalah keuangan. Mereka tidak tertarik pada masalah financial, dan mereka beranggapan bahwa "tidak banya bicara" tentang uang akan lebih menarik dalam hubungan kerja. Padahal kita juga perlu mebaca buku tentang keuangan karena sangat diperlukan dalam mengelola dan mengatur keuangan kita. Saling berdiskusi dengan teman-teman yang mengerti dan paham masalah financial menjadikan wawasan kita semakin terbuka. Menonton acara di TV atau mengikuti seminar-seminar yang membahas tentang Financial sangatlah perlu agar diri kita tidak buta dalam masalah keuangan.


Ikut seminar tentang keuangan agar tak buta masalah Financial


3. Dosa yang ketiga adalah "Manusia Cenderung Berjuang Demi Bertahan Hidup Bukan Berjuang Demi Keinginan Hidup".

Sebagai manusia yang sadar dengan financial lebih baiknya jika kita ingin berbelanja itu harus mendahulukan kebutuhan bukan mendahulukan keinginan. Kebutuhan dan keinginan sangat berbeda, kita memiliki keinginan yang banyak sedangkan kebutuhan hanya beberapa saja. Jika kita tetap mendahulukan keinginan daripada kebutuhan bersiap-siaplah terjerat banyak hutang. Ada baiknya antara kebutuhan dan keinginan itu seimbang. Kita boleh saja bermimpi untuk menginginkan sepeda motor, namun keinginan itu harus dilandasi dengan kebutuhan. Seperti kita beli sepeda motor untuk bekerja. Beli mobil untuk bekerja, dengan keinginan dan kebutuhan yang seimbang ini nantinya memacu kita untuk terus bertahan hidup demi sebuah keinginan memiliki kendaraan. Menginginkan memiliki rumah dilandasi dengan kebutuhan dan keinginan, contohnya daripada mengontrak rumah mendingan kita membeli rumah dengan cara dicicil. Ini lebih baik, karena rumah merupakan salah satu investasi masa depan yang nilai jualnya semakin hari semakin naik.


4. Dosa yang keempat adalah "Tidak Menetapkan Target Financial".

Target financial sangat penting bagi kita. Jadi walaupun kita sudah berusaha menabung dengan hasil tabungan yang sekedar cukup namun kita masih menginginkan suatu visi tanpa adanya target financial maka kita sama saja membuat ribet masalah financial kita.
Daripada ribet, yuk kita tetapkan terget financial kita. Mau dibawa kemana terget itu kitalah yang tau. Misal target untuk membeli rumah, jadi yang harus dipersiapkan adalah harga rumah yang sesuai dengan pendapatan kita, siapkan uang muka, dan cicilan tiap bulannya tidak lebih dari separuh pendapatan kita, dan jika ada cicilan yang lainnya lebih baiknya diatur agar kita masih memiliki sisa uang untuk kebutuhan lainnya. Maka dengan cara menerapkan target untuk memiliki rumah, kita sudah memikirkan target financial kita.

5. Dosa yang kelima adalah "Tidak Memprioritaskan Kemakmuran Financial".

Jangan hanya bersenang-senang saja hidup ini, kongkow dimana-mana bersama teman-teman tanpa memikirkan waktu untuk bekerja atau aktifitas lainnya. Bekerja adalah salah satu cara mengejar kekayaan. Tidak hanya pegawai namun para entrepreneur/pengusaha, blogger atau profesi lainnya harus bekerja agar mereka bisa mendapatkan uang. Jika kita hanya memikirkan kesenangan belaka tanpa memikirkan aktifitas lainnya dan tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya maka jangan harap kita akan mendapatkan kemakmuran financial tersebut. Sekali-kali izinkan diri kita menjadi egois untuk bekerja, bekerja, dan bekerja karena dengan cara ini kita bisa mengejar kekayaan yang kita inginkan.


6. Dosa yang keenam adalah "Tidak Menggunakan Uang Dengan Bijaksana".

Memang semua orang dituntut harus bijaksana, entah itu bijaksana dalam menentukan pilihan, mengambil keputusan, atau dalam masalah financialnya. Coba saja kita lihat beberapa orang yang kurang bijaksana, pasti hidupnya akan morat marit. Apalagi kurang bijaksana dalam masalah financial, pastinya orang tersebut akan banyak hutang. Mengapa banyak hutang? karena orang tersebut tidak bijaksana dalam mengatur keuangannya. Dia selalu berbelanja untuk menuruti hawa nafsunya, dengan alasan sebagai pelipur lara dan penghilang stress. Membeli sesuatu hanya emosi sesaat tanpa dipikirkan apakah barang ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain itu terperangkap berbagai diskon saat berbelanja di pusat perbelanjaan. Misal ada diskon 70 % langsung deh kita berbelanja tanpa pikir panjang. Lain halnya denga kita yang bijaksana terutama dalam masalah financial, pasti masalah keuangan kita akan baik-baik saja. Solusi dari masalah-masalah tersebut adalah hendaknya kita menggunakan uang tunai (jangan pakai kartu kredit) untuk menghindari hutang, ketika emosi tidak stabil disarankan agar tidak berbelanja dahulu, hendaknya saat akan berbelanja kita membuat daftar belanjaan agar kebutuhan yang dibeli dahulu bukan keinginan.


7. Dosa yang ke 7 adalah "Tidak Membuat Anggaran".

Penting banget nih buat semua orang, termasuk ibu-ibu yang kadang menjadi sekretaris rumah tangga dimana harus mengatur keuangan suami dan keuangan dirinya sendiri. Sekretaris memang dituntut untuk bisa mengatur dan memanage apa saja yang dilakukan atasan termasuk urusan-urusan lainnya. Dan Ibu rumah tangga juga dituntut untuk mengatur keuangan keluarganya agar pengeluaran tidak "lebih besar pasak daripada tiang".
Lebih baiknya setiap bulan ibu rumah tangga harus mencatat apa saja anggaran bulan ini, pengeluaran dicatat agar mendahului kewajiban terlebih dahulu, seperti membayar tagihan/hutang. Tidak hanya ibu rumah tangga, namun yang belum berumah tanggapun juga diwajibkan menulis anggarannya tiap bulan agar uang yang kita miliki tidak cepat habis.
Dengan membuat anggaran hidup kita akan mendapatkan ketenangan. Mengatur pengeluaran dan pemasukan secara disiplin dan terperinci, bisa berhemat dengan tidak terpengaruh diskon-diskon belanja. Jika kita bisa melakukannya maka kita telah membentuk kemapanan financial untuk kita sendiri dan masa depan kita.


8. Dosa yang ke 8 adalah "Tidak Melakukan Investasi".

Begitu pentingnya investasi bagi kita sampai-sampai kita disuruh untuk menabung sejak dini. Hal ini sangat penting bagi kehidupan kita nantinya, dan kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti. Boleh saja hari ini (saat ini) kita dalam keadaan makmur. Cukup uang, cukup harta, rumah dan kendaraan ada, namun siapa tahu 1 tahun kemudian, 2 tahun kemudian kita dirundung masalah dan musibah. Contohnya sakit yang membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar. Apa yang akan kita andalkan, sedangkan kita tidak mempunyai tabungan/investasi sebelumnya. Kendaraan harus dijual untuk berobat, namun karena masih belum cukup akhirnya rumahpun dijual untuk menutupu kekurangannya. Kemudian, harta mana lagi yang akan kita andalkan? semuanya telah habis tak bersisa.


Para peserta Jumpa Blogger Sun Life 2015

Oleh sebab itu disarankan untuk berinvestasi sejak dini, bukan kerugian yang akan kita dapat namun keuntungan seumur hiduplah yang akan kita dapat. Tak perlu was-was lagi kehilangan rumah, kendaraan dan harta penting lainnya. Karena investasi adalah masa depan kita yang tak ternilai.

Bagi yang masih berpikir panjang tentang masalah investasi, kini Sun Life menghadirkan Sun Life Financial Syariah. Jadi bagi kita yang masih was-was namun ingin berinvestasi demi masa depan namun tetap halal tak ada salahnya jika kita bergabung di Sun Life Financial Syariah ini. Pastinya dengan keunggulan dan manfaat yang tidak akan merugikan kita.


Jadi sekarang pertanyaannya? Sudahkah Anda berani kaya dengan berinvestasi???

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)