Menu favorit di hari lebaran dan tradisi lebaran lainnya

Setiap daerah mungkin memiliki tradisi lebaran yang berbeda-beda. Ada yang unik, aneh, atau biasa saja. Kalau didaerahku baik rumah orang tua atau mertua (Pamekasan Madura) biasanya pagi hari para perempuan khususnya ibu-ibu sudah mulai sibuk didapur, sebelum Adzan Shubuh dapur sudah mengepul dengan asap untuk memasak berbagai macam masakan. Masakan itu nantinya akan diantar ke masjid/musholla/surau/langgar buat para jamaah yang telah melaksanakan sholat Idul Fitri dan nantinya mereka akan makan bersama disana (masjid/musholla/surau/langgar) *biasanya untuk para jamaah laki-laki.


Salah satu surau yang ada dikampungku, masih dikelilingi sawah dengan tanaman tembakaunya

Jika tidak ingin berlama-lama di masjid ya monggo bisa langsung pulang kerumah dan biasanya langsung bersalam-salaman (minal aidzin wal faidzin) dengan keluarga, sanak saudara, dan tetangga. Berkunjung dan bersilatutahmi ke sanak saudara yang lainnya karena pada umumnya rumah-rumah saudara dikampung halamanku menjadi satu halaman. Jadi tak perlu repot berjalan jauh apalagi memakai kendaraan bermotor untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.


Suasana kampung halaman

Kadang ada yang langsung melipir ke dapur untuk mencari makanan. Disinilah hari kemenangan itu, berkumpul bersama keluarga dan kita bisa menikmati makanan sepuasnya setelah satu bulan lamanya berpuasa.

Menu lontong/ketupat biasanya yang sangat mendominasi. Pastinya lontong harus ada temannya berupa kuah, nggak ada kuah rasanya kurang jleb :)
Lontong dirumah mertuaku bentuknya segitiga, dibungkus dengan daun pisang agar aromanya harum saat dimakan. Daun pisang yang diambil dari kebun samping rumah.


Lontong, biasanya juga pakai ketupat :)
Beberapa teman pendamping lontong untuk bersantap ria di hari lebaran antara lain telur bumbu petis, rendang, kaldu, dan soto daging. Biasanya juga ada opor ayam, berhubung aku nggak suka masakan yang berbau ayam, jadinya nggak aku foto. Kuah-kuah ini merupakan favoritku, pastinya akan aku incip dan rasa satu persatu. Rasanya kok rugi kalau nggak makan ini semua. Biasanya agar tak kekenyangan aku siasati dengan memakan lontong sedikit saja dan yang penting aku sudah incip-incip kuahnya masakan ibu dan ibu mertuaku :)

Telur bumbu petis/bumbu kuning
Mie Kuning dicampur irisan wortel
Kuah Rendang
Kuah/Kaldu Daging dan lang-tolang (lang-tolang merupakan bahasa Madura yang artinya tulang atau kata orang Jawa Balungan)
Soto Daging, biasanya ada babat, jeroan dan pastinya daging. Dicampur dengan perasan jeruk nipis dan sambel sudah sangat memuaskan :)

Tradisi bagi-bagi uang untuk anak kecil masih ada, mulai dari nominal 2ribuan hingga 100ribuan, tergantung rezeki dan keikhlasan yang didapat oleh orang tersebut. Ada yang dibungkus amplop ada yang langsung dibagikan begitu saja tanpa memakai amplop.

Ada yang memakai baju baru ada yang menggunakan baju sisa lebaran tahu lalu, yang penting hati kembali suci. Memaafkan segala khilaf yang telah diperbuat, berhenti menggunjing dan melakukan hal-hal tercela lainnya.

Intinya kita sekeluarga berkumpul saling bersalaman dan memaafkan. Yang muda mencium tangan yang tua. Ada yang bagi-bagi uang bagi mereka yang merasa mampu dan ingin berbagi kebahagian di hari lebaran. Kerumah sanak saudara dan tetangga untuk bersilaturahim. Banyaknya makanan dan jajan di hari lebaran. Baju baru bagi yang mampu beli dan semangat baru menyambut lebaran tahun berikutnya. Semoga masih bisa merasakan lebaran untuk tahun berikutnya. Amiien ... :)


Kalau didaerah kalian pada umumnya seperti itu juga atau ada tradisi unik lainnya? Share yuk...

No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)