Dari Pantai Lombang Sampai ke Masjid Agung Sumenep Madura

Sebenarnya cerita ini sudah lama banget, sudah hampir setahun dan bisa dikatakan sudah basi. Kejadiannya saat Lebaran tahun lalu, tepatnya Hari Raya Idul Fitri tahun 2017 kami sekeluarga ke Pantai Lombang. Nggak ada rencana sebelumnya untuk wisata ke pantai ini dan tiba-tiba saja kakak sepupu dari suami saya mengajak jalan-jalan. 



Pilihannya adalah jalan-jalan ke Sumenep dan mampir ke Pantai Lombang. Dengan dua kendaraan roda empat kami meluncur ke pantai ini, kendaraan milik saya dan kendaraan milik kakak sepupu suami saya.

Sebelumnya kami mempersiapkan bekal yang dibawa. Antara lain tikar, baju ganti, camilan, dan pastinya uang yang banyak. Hahaha… 

Kok bawa tikar sih?

Iya, nanti kita akan ngemper dibawah pohon cemara udang sambil menikmati angin laut yang sepoi-sepoi dan deburan ombak. Selain itu kita bisa menikmati aneka makanan dengan duduk lesehan di tikar yang sudah kita bawa dari rumah. 

Baju ganti, untuk apa?
Pastinya saya akan bermain air di pantai. Kalau melihat pantai bawaannya pengen nyebur dan pastinya ingin bermain pasir, mengejar ombak, dan bermain buih.
Nah, kalau camilan sendiri pastinya untuk nyemil-nyemil syantiq di bawah cemara udang dengan menggelar tikar. Sebenarnya banyak sekali para pedagang yang menjual camilan, jajanan, dan minuman. Tapi niat hati ingin hemat lagian jajan lebaran di rumah masih banyak dan nggak ada salahnya donk dibawa buat camilan ke tempat wisata ini.




Dari rumah (Pamekasan) ke Pantai Lombang Sumenep ditempuh kirang lebih selama 2 jaman. Namanya juga masih suasana liburan hari raya pastinya tempat liburan akan rame dengan para pelancong. Untuk masuk ke pantai ini dikenakan tarif 12500 per orang dewasa.



Untuk anak kecil sepertinya tidak dikenakan, la wong anak saya nggak bayar kok. Waktu itu harga tiket masuknya seingat saya lebih dari 10 ribu rupiah pokoknya. Saya lupa harga pastinya. Intinya lebih dari 10 ribu tapi tidak sampai 20 ribu. Jadi saya menerkanya 12500 rupiah, yah segituan deh pokoknya. Untuk harga tiket saat Liburan Lebaran 2018 kemungkinan tetap atau bisa saja naik tiketnya. Ya kurang lebih 15 ribuan lah, ini sih saya menerka-nerka saja.



Saya ini ndeso, lihat pantai aja bahagianya minta ampun. La wong saya memang takjub kalo melihat alam ciptaan Allah. Pastinya setelah mobil diparkir saya segera menuju lokasi pantai. Pantai dengan pasir putih dan ombak birunya bener-bener indah dipantang. Lokasi parkir kendaraannya tepat dibawah cemara udang yang sangat rimbun, nggak khawatir mobil bakalan kepanasan selama ditinggal.


Saya langsung menuju pantai karena nggak sabar pengen main air. Oh ya... ini pertama kali saya ke Pantai Lombang Sumenep loh. Pasir pantainya halus banget, cocok buat mainan istana-istanaan anak. Saya langsung ganti kostum agar bisa bermain air pantai. Pastinya dengan anak dan suami. Anak saya bahagia banget, saya dan suamipun ikut bahagia. Sempat meminum air pantai ini dan rasanya asin. Hehehe...




Cukup 30 menit saya, suami, dan anak saya bermain dan mandi di pantai ini. Segera saya ganti baju yang basah bersama anak dan suami. Suasana pantai tambah panas, maklum kami bermain air pantai ini saat matahari pas berada diatas kepala. Secara bergantian kami menunggu di pintu kamar mandi untuk ganti baju dan mandi menggunakan air bersih. Lokasinya cukup jauh dari pantai dan memang harus antri untuk mendapat giliran mandi dan ganti baju. 




Setelah ganti baju saya kembali ke tikar dan memesan semangkok bakso. Semangkok bakso ini harganya 10 ribu rupiah. Murah menurut saya dengan pentol bakso yang cukup banyak. Biasanya di tempat wisata harganya dua kali lipat, mungkin mereka para pedagang berlomba-lomba agar dagangannya laku sehingga memasang harga yang masuk akal.



Ada juga bapak-bapak yang membawa kudanya dan menawarkan jasa keliling menunggangi kuda dengan tarif 15 ribu rupiah dan itupun hanya beberapa putaran saja. Dan… saya nggak minat. Hahaha… 



Saya lebih memilih makan bakso dari pada keliling menunggangi kuda. Karena dari tadi saya sudah menahan lapar yang amat sangat. Bermain pasir dan berlarian di tepi pantai membuat saya kelaparan. Kalori terbuang sangat banyak apalagi terik matahari yang menusuk kulit bikin kulit saya tambah garing.




Fyi buat teman-teman nih, Pantai Lombang adalah salah satu pantai yang terkenal dengan cemara udangnya. Hal ini disebabkan selama perjalanan memasuki kawasan pantai kita akan disuguhi cemara udang yang hampir seperti hutan dari saking banyaknya.


Sepanjang perjalanan saya kagum dengan cemara udang yang sangat banyak ini. Di kanan dan kiri selama perjalanan memasuki kawasan wisata, saya bisa menikmati cemara udang yang berjejer dan membuat rimbun jalan masuk menuju kawasan Pantai Lombang ini.



Puas bermain, mandi, dan makan akhirnya kami pulang. Di tengah perjalanan kami sempatkan berhenti di salah satu masjid termegah dan terbesar di Sumenep, yaitu Masjid Agung Sumenep dengan warna Masjid yang mencolok dengan warna kuning gonjrengnya. Memiliki tempat sholat yang luas dan area wudhu yang luas juga. Kalian yang mampir ke masjid ini selain beribadah jangan lupa foto-foto ya. Yakin dech feed instagram kalian bakalan keren dengan warna gonjreng masjid ini.


Foto di atas sebenarnya saya foto dari dalam masjid. Bagian luarnya jauh lebih keren dari foto ini. Saya tidak mengambil gambar dari luar masjid karena waktu itu keadaan tidak memungkinkan dengan alasan cuaca yang panas dan terik yang membuat foto menjadi jelek. Maklumlah kamera hape saya hasilnya jelek dan waktu itu kamera pocket saya lagi low batt. Ya sudah deh foto apa adanya yang penting saya sudah mengabadikan masjid ini dengan warna kuning gonjrengnya.


Di dalam masjid dengan pelataran yang sangat luas membuat anak saya bebas berlarian kesana kemari. Untung saja pada waktu itu suasana masjid masih sepi coba kalau rame pasti akan mengganggu orang yang beribadah. Walau tanpa AC ataupun kipas angin suasana di dalam masjid sangat sejuk sekali, semilir angin membuat mata saya ingin terpejam sebentar saja.


Begitulah cerita saya selama liburan di Pantai Lombang Sumenep yang banyak sekali dengan cemara udangnya. Hati gembira karena bisa berwisata bersama keluarga. Jarang sekali momen seperti ini kalau bukan Lebaran, karena kumpulnya kami dengan formasi lengkap hanya pada saat Lebaran saja.


Salam,
Dwi Puspita



No comments:

Post a Comment

Yuk berkomentar :)