Suatu Pagi di Akhir Ramadan

Tak terasa Ramadan sudah akan berakhir. Yang biasanya setiap sahur saya terbangun dengan suara tabuhan anak-anak menggunakan galon air kosong dengan berteriak sahurrrr... sahurrr... kini sudah mulai tidak ada. Sepi...

Apakah karena akhir Ramadan mereka sudah berhenti membangunkan warga perumahan? Jujur, saya senang sekali dengan teriakan sahur dan tabuhan mereka. Ramadan terasa hidup, suara mereka seakan mengingatkan saya akan kampung halaman dan semaraknya bulan Ramadan. Menyambut dengan bahagia untuk membangunkan orang-orang yang terlelap dari tidurnya.



Mengingat awal Ramadan, saya sempat bertanya pada diri sendiri. Apakah saya mampu berpuasa sampai tuntas, sebulan penuh di bulan Ramadan ini mengingat keadaan saya yang lemah. Yang bisa saja saya tidak ikut berpuasa karena alasan nggak kuat dengan usia kehamilan yang sudah memasuki trisemester ketiga ini. Alhamdulillah... Sampai sekarang saya mampu dan bertahan. Semoga semuanya baik-baik saja dan tak ada kendala sampai nanti.


Banyak do'a yang saya panjatkan di akhir Ramadan terkait dengan masalah pandemi ini agar segera berakhir. Mengingat sudah dua bulan lebih kami hanya menjadi kaum rebahan. Suami yang kerja di rumah, anak yang libur sekolah dan tiba-tiba sudah naik kelas tanpa ada perpisahan. Yah, tapi diambil positifnya saja karena ada banyak "Kegiatan Seru Bersama Keluarga Selama di Rumah Saja"


Detik-detik menjelang Lebaran pun saya rasakan kurang greget memang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Antara maju mundur cantik jika melihat peraturan baru dari pemerintah. Selain itu di sosmed lagi viral memberitakan salah satu mall di Surabaya sudah ramai pengunjung dan seperti hari-hari biasa sudah mulai berdesak-desakan tanpa ada jarak sesuai anjuran pemerintah. Duh, kalau begini kan sama saja bohong. Pasar tradisional di daerah tempat saya tinggal ramai menjelang Ramadan. Disinilah muncul banyak spekulasi bagi mereka yang ingin mudik tapi masih di suruh puter balik. Jadi, saya bilang mbuhlah. Pusing jadinya... "Mudik, Yes or No" sih sebenarnya?



Suatu pagi di akhir Ramadan ini saya hanya menyelipkan "Do'a-do'a Sebelum Ramadan Berakhir" agar semuanya segera pulih. Mari kita saling menjaga diri dan pastinya selalu menjaga kebersihan. Pandemi ini mengajarkan kita akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan. Semoga kita, keluarga kita, sahabat kita, teman-teman kita selalu dalam keadaan sehat.


Salam,
Dwi Puspita

1 comment:

  1. Kadang saya juga punya perasaan seperti itu, apakah saya mampu
    Tapi saya selalu menguatkan niat, agar bisa kuat
    Untuk saat ini, memang lebih baik menghindari dulu dari kerumuman, demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan

    ReplyDelete

Yuk berkomentar :)